Duta Nusantara Merdeka |Jakarta
PT Bank Yudha Bhakti Tbk (Perseroan) menggelar Public Expose pada Senin, 30 Desember 2019 di Mercure Hotel Lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 1, Jakarta. Dengan agenda paparan Kinerja Perseroan.
Denny Novisar Mahmuradi, Direktur Utama PT Bank Yudha Bhakti Tbk dalam paparan publik menyampaikan, Berdasarkan laporan keuangan triwulan periode September 2019 PT Bank Yudha Bhakti Tbk (Perseroan) memperoleh laba bersih sebesar Rp. 12,69 miliar. Pada periode yang sama Perseroan mencatat pertumbuhan dari segi asset sebesar Rp. 5,2 Triliun dari Rp. 4,8 Triliun pada periode September 2018 (yoy). Serta Peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga periode yang sama sebesar Rp. 4,1 triliun dari Rp. 3,9 triliun periode September 2018.
"Kinerja kredit perseroan pada September 2019 terjadi penurunan di posisi Rp. 3,8 triliun dibanding pada periode September 2018 sebesar Rp. 4 Triliun akibat dari lebih selektifnya perseroan dalam penyaluran dana pembiayaan sebagai salah satu langkah kehati – hatian dan mitigasi risiko kredit," ujar Denny dalam paparan publik di Jakarta. Senin (30/12)
Menurutnya, Perseroan juga telah melakukan kolaborasi produk dengan Akulaku dalam produk pendanaan dan pembiayaan. Hingga September 2019 produk pendanaan kolaborasi ini telah menempatkan dana sebesar Rp.126 Miliar.
Sementara itu, kata Denny, pada produk pembiayaan, Perseroan berkolaborasi dalam kredit chanelling yang telah menyalurkan dana sebesar Rp. 220 Miliar. Kolaborasi ini pun memberi pengaruh positif pada peningkatan nasabah Perseroan yaitu sekitar 300 ribu akun / nasabah pada segmen ritel yang tidak menutup kemungkinan kedepannya akan terus bertambah.
Terkait kenerja ratio keuangan, lanjutnya, Perseroan khususnya NPL Gross yang mengalami penurunan dari 5,39% pada periode September 2018 dan pada periode September 2019 menjadi 4,72%. Pada periode yang sama rasio RIM/ LFR Perseroan berada di posisi 93,07% yang mengalami perbaikan dibanding periode tahun sebelumnya (yoy) di angka 101, 91%.
Disisi lain, kata Denny, Permodalan Perseroan (KPMM) mengalami pertumbuhan sebesar 46,18% atau sebesar Rp 937 M dari Rp 641 M pada periode September 2018 (YoY). Adapun terkait dengan rencana penambahan modal untuk dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II, Perseroan berencana akan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada pemegang saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak - banyaknya 3 Miliar lembar saham. Diharapkan aksi korporasi tersebut dapat terlaksana pada tahun 2020.
"Dengan bersinerginya Perseroan dengan Akulaku sebagai investor baru dengan latar belakang bisnis fintech, diharapkan dapat menciptakan kolaborasi antara perbankan dan fintech yang penuh terobosan dan tentunya inovatif dalam digitalisasi perbankan. Sinergi tersebut diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan Perseroan sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah," tutup Denny. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar