Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kedeputian Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kemenko Perekonomian menggelar Forum Diskusi Telematika Akhir Tahun 2019 dan Peluncuran Buku Putih "Indonesia Digital for Future Economy & Inclusive Urban Transformation" pada Senin, 23 Desember 2019 di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.
Buku Putih ini, untuk tercapainya target Indonesia untuk masuk jajaran 10 negara di dunia dengan ekonomi terbesar pada tahun 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Wahyu Utomo selaku Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kemenko Perekonomian mengatakan, Disusunnya buku putih ini merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam sebuah sinergi yang diharapkan akan menjadi dasar dalam kebijakan pemerintah untuk mendorong pemeriksa sekaligus seluruh manfaat dalam pembangunan, khususnya ekonomi digital yang inklusif, adil dan merata untuk seluruh masyarakat.
Menurutnya, peran serta semua elemen masyarakat bersama dapat mengoptimalkan setiap perubahan yang terjadi di kancah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan nilai tambah di setiap kegiatan pembangunan. Pada saat bersamaan pengembangan dan berbagai aplikasi TIK juga bisa dimaksimalkan untuk pembangunan wilayah, pemerataan hasil pembangunan dan memperbanyak pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
"Sejalan dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru ke provinsi Kalimantan Timur, diharapkan buku putih ini dapat memberikan awal kemampuan digital lintas sektor pemerintahan untuk aplikasi layanan publik seperti kependudukan, kesehatan, logistik dan perhubungan, manajemen masalah keuangan, serta layanan finansial," ujar Wahyu.
Di samping itu, lanjutnya, beberapa target standar pita lebar (Broadband Standard Recommendation), ketentuan / kebutuhan kinerja (persyaratan kinerja) untuk data rate tinggi, dan strategi ITU 2020-2023 diharapkan dapat memberikan spesifikasi kebutuhan awal pemindahan IKN berbasis TIK.
Pada kesempatan yang sama, Eddy Satriya, Asisten Deputi Telematika dan Utilitas, Kemenko Perekonomian mengatakan, Arah kebijakan strategis yang disampaikan dalam buku putih ini membahas pembangunan dan pemerataan infrastruktur digital untuk memacu tumbuhnya inovasi pada industri vertikal dan pengembangan sumber daya di bidang TIK yang andal.
Selain itu, lanjutnya, Kebutuhan konetivitas teknologi Broadband terkini seperti 5G, layanan Wireless Broadband di rumah-rumah, UKM dan penggelaran fiber optik teknologi yang kokoh menjadi fondasi paling esensial dalam merancang pembangunan infrastruktur digital, sekaligus menjadi motor penggerak utama terjadinya digitalisasi yang akan mendorong tumbuhnya inklusivitas dan memupus kesenjangan digital di tanah air, efisiensi di segala sektor, serta inovasi-inovasi baru, sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan menuju terwujudnya Indonesia maju.
Buku Putih terdiri dari 6 bab antara lain:
- Outlook Ekonomi Digital,
- Membangun Indonesia Digital,
- Konektivitas, Infrastruktur TIK, dan Big Data,
- Regulasi dan Ekosistem,
- Digitalisasi Sektor Indonesia, dan
- Ringkasan dan Rekomendasi. (Arianto)
- Outlook Ekonomi Digital,
- Membangun Indonesia Digital,
- Konektivitas, Infrastruktur TIK, dan Big Data,
- Regulasi dan Ekosistem,
- Digitalisasi Sektor Indonesia, dan
- Ringkasan dan Rekomendasi. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar