Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 pada Jumat (15/11) resmi ditutup dengan sejumlah catatan mengesankan dari pembicara dan pengunjung. Perhelatan tahunan yang mengusung tema “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility” dihadiri oleh 11.000 peserta, 181 pembicara, dengan total 95 sesi selama 5 hari rangkaian acara. SMW Jakarta terdiri dari konferensi, community meet up, workshop, acara satelit dan pameran, berhasil menarik minat peserta yang berasal dari beragam latar belakang baik dari industri pemasaran, kreatif dan teknologi.
Secara keseluruhan, beragam sesi pada rangkaian acara SMW Jakarta tahun ini, termasuk beberapa topik dan pembicara yang paling ditunggu, seperti “How To Be A Forefront of A Pop Culture: Staying Relevant to Your Audience” dibawakan oleh Karen Cheng (Head of Social, 9GAG), “Building True Influence” oleh Nadya Hutagalung (UN Environment Goodwill Ambassador, Founder of Let Elephants Be Elephants dan Media Personality), “Content Disruption & Innovation That Works” oleh Fluxcup (Content Creator), Yusuf ‘Dalipin’ Arifin (Chief of Storyteller, kumparan), dan Trivet Sembel (CEO, Proud Project) telah berhasil memancing minat dan antusiasme peserta untuk memenuhi panggung acara dan mendengarkan beragam insight, stories dan wawasan baru yang dibagikan oleh para pembicara.
Mengangkat tema “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility” banyak membahas pentingnya storytelling dalam menyampaikan pesan, baik itu suatu brand ataupun individu.
Hadir juga Najwa Shihab, Co-Founder NarasiTV, membahas tema “Living in Social Media Today and Tomorrow”. Menurutnya dengan adanya banyak platform ini semua orang bisa menjadi influencer.
“Semua orang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain lewat cerita tentang dirinya ataupun cerita orang lain yang dianggapnya menarik. Semua orang bercerita, semua orang bicara yang membuat noise-nya sangat banyak, membuat audiens bingung yang mana fakta, yang mana opini. Karena itu, penting bagi seseorang yang memiliki platform lebih besar, influence-nya sangat berpengaruh agar selalu bicara dengan menggunakan rasa, akal, bicara kebenaran, bertanggung jawab, dan menjaga kewarasan publik,” ujarnya di panggung Konferensi SMW Jakarta pada Kamis (14/11).
Salah satu topik yang menarik minat audiens adalah “How TikTok Redefines Fun in Social Media” yang dibawakan oleh dan Donny Eryastha (Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina).
Dina Bhirawa, Head of Marketing, TikTok Indonesia dalam Topik “How TikTok Redefines Fun in Social Media” mengatakan, TikTok merupakan sebuah aplikasi global yang menjadi wadah bagi para creators untuk menciptakan video berdurasi singkat. Popularitas TikTok di Indonesia juga berkembang pesat, sebanyak 69 persen populasi online di Indonesia – terutama Generasi Z dan Milenial – aktif menciptakan dan mengonsumsi konten-konten video di aplikasi tersebut.
Sementara itu, Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina menyampaikan, Popularitas TikTok didukung juga oleh fitur-fitur teknologi interaktif yang termuat di dalam aplikasinya seperti pengenalan wajah, gestur tangan, multi-screen, hingga transformasi penampilan lewat makeup dan haircode change.
Ajang SMW Jakarta ini dinilai positif oleh para pembicara. Salah satunya, Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema Pictures yang mengatakan, “Acara seperti ini baik sekali, sangat insightful dihadiri banyak sekali pembicara yang keren dan kompeten di bidangnya. Rasanya luar biasa bisa ada di panggung yang sama dengan mereka semua. Semoga untuk kedepannya makin banyak pembicara yang diundang,” ujarnya.
Sementara itu, Antonny Liem selaku Chairman Social Media Week Jakarta dan Chief Executive Officer PT Merah Cipta Media, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja keras dalam mewujudkan acara ini.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak, dari pembicara, partners, tim yang terlibat, dan semua pihak yang telah menyukseskan acara ini. Semoga SMW Jakarta dapat menjadi manfaat bagi semua pihak dan peserta yang hadir. Harapan saya, kedepannya SMW Jakarta bisa terus menjadi wadah untuk semua pihak saling berbagi pengetahuan dan informasi positif,” ujarnya.
Dari penyelenggaraan ini, kata Anthony, sesuai dengan tujuan acara, masyarakat diharapkan semakin memahami bahwa berbagai aspek kemudahan yang diberikan oleh teknologi harus dibarengi dengan tanggung jawab untuk menggunakan secara bijak.
“Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menyebarkan suatu konten dengan cara mendidik, mengarahkan dan menumbuhkan serta perlu berbagi dan bertindak. Pasalnya, hal ini merupakan tanggung jawab bersama,” kata Antonny menambahkan.
Dalam ajang SMW 2019, bekerja sama dengan Socialbakers, diumumkan Socially Devoted Award, sebuah penghargaan pada brand yang berkomitmen dan interaktif di media sosial.
Penghargaan ini diberikan kepada brand yang memahami dan bisa beradaptasi terhadap perubahan paradigma di area customer care, di mana perusahaan mampu menyampaikan komunikasi yang responsif dan dinamis dalam berinteraksi dengan audiens di kanal-kanal media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube.
Berikut pemberian penghargaan tersebut:
Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Telkomsel
Kategori Most “Socially Devoted” Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Telkom Care
Kategori Most Engaging Brand on Facebook in 2019 diraih oleh Smartfren
Kategori Most Engaging Brand on Instagram in 2019 diberikan kepada Shopee For Men
Kategori Most Engaging Brand on Twitter in 2019 diberikan kepada Grab Indonesia
Kategori Most Engaging Brand on YouTube in 2019 adalah Samsung Indonesia. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar