Duta Nusantara Merdeka | Singapura
GE akan menginvestasikan USD 60 juta selama 10 tahun di Pusat
Layanan Perbaikan Global di Singapura untuk membangun pusat perbaikan dan pengembangan turbin gas
HA di Singapura. Investasi ini diharapkan mampu mengurangi waktu perbaikan, dari semula empat bulan menjadi dua bulan, khususnya untuk konsumen yang berada di Asia Pasifik.
Pusat fasilitas terbaru ini akan meningkatkan kemampuan pengembangan GE secara global untuk mendukung turbin gas kuat paling canggih dalam industri serta menjadikan fasilitas ini sebagai referensi dunia dalam bidang pengembangan dan pelaksanaan teknologi pembangkit listrik.
Dengan bertambahnya armada HA GE secara global, investasi di Singapura ini akan menambah kira-kira 160 tenaga ahli di bidang perbaikan dan memungkinkan GE untuk melayani dengan lebih baik operator-operator pembangkit listrik HA yang berbasis di Asia, Timur Tengah dan semua negara di luar kawasan Amerika, yang akan terus dilayani oleh fasilitas Manufaktur dan Layanan kelas dunia GE di Greenville.
Jim Vono, President Operations GE Gas Power Asia Pacific mengatakan, Di wilayah Asean, GE melayani separuh dari kebutuhan listrik puncak Singapura, hampir separuh listrik terpasang di Malaysia dan 5,5 Giga Watt dari 17,5 Giga Watt kapasitas terpasang di Indonesia. Dalam bidang energi terbarukan, pembangkit listrik tenaga turbin gas adalah bisnis terbesar GE, disusul pembangkit tenaga sinar matahari dan angin.
“Di Indonesia, kami sedang menggarap proyek Jawa I dengan kapasitas lebih dari 1 GW yang rencananya akan beroperasi tahun 2021 atau 2022 serta proyek Tambaklorok dengan kapasitas 700 MW. Indonesia merupakan pasar besar kami,” ujar Jim Vono dalam keterangan tertulisnya. (07/11)
"Singapura telah menjadi pusat industri dan SDM utama bagi GE selama 50 tahun terakhir. Kualitas bakat dan komitmen pekerjaan yang mereka lakukan di sini, serta kemitraan dan kepercayaan kuat kami pada pemerintah dan EDB adalah alasan utama kami memilih Singapura untuk investasi ini,” ujar Scott Strazik, CEO GE Gas Power.
Lebih lanjut, Jim Vono menuturkan, dengan adanya fasilitas ini memungkinkan kami untuk melayani dengan lebih baik pelanggan-pelanggan HA kami di Asia karena kami memberikan dukungan secara lokal dan mengurangi waktu siklus perbaikan HA bagi mereka selama hampir dua bulan."
Selain itu, lanjut Jim Vono, GE telah terlibat dalam pusat layanan yang telah ada di Singapura sejak 1970 dalam kemitraan dengan
perusahan-perusahaan lokal. Pusat ini ini awalnya melakukan perbaikan infrastruktur kelautan dan lepas pantai. Bersama GE, pusat ini telah berevolusi menjadi pusat perbaikan pembangkit listrik, melayani turbin gas, turbin uap dan generator.
Fokus saat ini, kata Jim Vono, secara ekslusif ada pada proses perbaikan turbin gas pembangkit listrik dan lokalisasi produk-produk terbaru GE. Fasilitas ini melakukan perbaikan bilah turbin gas, rotor, dan komponen mesin aeroderivatif.
"Fasilitas ini menggunakan teknologi perbaikan canggih seperti robotic laser cladding, permesinan adaptif CNC, pelapisan dan pemolesan robotik, dan teknologi inspeksi. Fasilitas tersebut saat ini mempekerjakan kira-kira 250 orang," tutup Jim Vono. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar