Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tidak ada yang menolak perubahan zaman. Waktu demi waktu terus berganti. Zaman baru terus datang dengan berbagai tuntutan, harapan baru, dan aspirasi politik baru.
Tidak terkecuali Partai Golkar (PG). Sebagai parpol besar yang lahir pada 20 Oktober 1964 untuk turut memajukan kesejahteraan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 saat ini juga dituntut melakukan perubahan sesuai dengan kehendak zaman.
Era milenial yang berbasis Revolusi Industri 4.0 juga menuntut Partai Golkar untuk beradaptasi. Partai Golkar harus berbenah, melakukan konsolidasi, regenerasi, dan kaderisasi kepemimpinan partai dengan muatan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur kelembagaan yang aspiratif.
Ir. H.M Ridwan Hisjam selaku Politisi Golkar mengatakan, Konsolidasi Partai Golkar mau tidak mau harus relevan dengan dinamika ekonomi, sosial budaya, dan aspirasi politik Revolusi Industri 4.0.
"Khususnya agar Partai Golkar menjadi saluran utama aspirasi generasi Z yang sangat menentukan kemenangan partai peserta Pemilu 2024," ujar Ridwan saat perluncuran buku REFORMASI PARADIGMA BARU PARTAI GOLKAR "Membangun Platform Demi Revolusi Industri 4.0 dan Konten Politik Pemilih Milenial" di Hotel Kempenski Jakarta. Minggu (10/11)
Menurut Ridwan, Ada sejumlah faktor yang harus dilakukan Partai Golkar ke depan.
Pertama, format baru infrastruktur kelembagaan. Misalnya, profil Partai Golkar harus kuat akan konten sosial politik yang sarat dengan isu-isu era Revolusi Industri 4.0.
Profil kelembagaan Partai Golkar harus memiliki karakter baru yang sejalan dengan kebutuhan pemilih, terutama terkait dengan perilaku politik pemilih yang membutuhkan informasi-informasi politik melalui penggunaan media mainstream dengan platform media sosial berbasis internet: Facebook, Instagram, dll dengan kontens yang aspiratif dengan era milenial dan Revolusi Industri 4.0.
Profil kelembagaan Partai Golkar harus bergeser dari media konvensional–media cetak koran, majalah, dan televisi format lama. Sebaliknya, profil kelembagaannya harus fokus dengan menguasai arus utama informasi dan opini politik melalui media mainstsream berbasis medsos: Facebook, Instragram, dan sejenisnya.
Kedua, rekrutmen kepemimpinan Partai Golkar melalui kaderisasi sistematik pada semua jajaran, mulai DPP, DPD Provinsi, DPD Kabupaten/Kota, dan ranting-ranting partai. Prosesnya dilakukan dengan lebih banyak memberikan kesempatan terbuka kepada generasi milenial.
Ketiga, konsolidasi kelembagaan Partai Golkar harus melahirkan produk politik anak zaman milenial. Yakni, gagasan-gagasan regulasi politik, kenegaraan, dan pemerintahan yang sarat dengan isu-isu era Revolusi Industri 4.0.
Menurut Ridwan, Jika dapat melakukan perubahan yang adaptis terhadap tuntutan aspirasi zaman dan era milenial, Partai Golkar akan tetap menjadi partai besar. Bukan hanya tetap menjadi partai besar lama, tetapi partai besar lama dengan wajah baru yang amanah.
Dengan demikian, "Partai Golkar akan menjadi pilihan utama pemilih yang memperoleh kepercayaan rakyat untuk memenangi Pemilu 2024," tutup Ridwan. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar