Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Saat ini data menjadi sangat kritis bagi konsumen, pemerintah dan perusahaan di berbagai jenis. Dunia telah banyak dipenuhi beragam jumlah data yang terus bertambah. Segala jenis proses digital dan pertukaran yang ada di sosial media menghasilkan data. Revolusi ini terjadi karena adanya pertumbuhan computer dan penyebaran melalui penggunaan internet. Pada tahun 1994 kurang dari satu persen populasi dunia memiliki akses internet, namun saat ini angka tersebut hampir 50 persennya dimana pengguna internet di seluruh dunia telah lebih dari 3.6 miliar, dan diprediksi akan terus bertambah.
Data dan AI merupakan teknologi masa depan yang menurut laporan PWC akan memberikan kontribusi sebesar $15.7 trilliun terhadap ekonomi dunia di tahun 2030 mendatang. Hal ini sangat berdampak pada perdagangan digital yang akan menjadi bagian dari masa depan perekonomian.
Perdagangan tidak lagi pada barang yang bisa dilihat kasat mata, tetapi juga dalam bentuk data yang semakin berkembang di era komputasi ini. Untuk mendukung perkembangan ini dibutuhkan inovasi terbuka dimana perusahaan mulai perlu memindahkan beban kerja kritisnya ke cloud dalam melakukan optimalisasi pekerjaan. Untuk membantu klien dalam
memenuhi tuntutan akses terhadap inovasi teknologi seperti AI, IBM terus berinovasi dan baru-baru saja memperbaharui portofolio Cloud dan Watson yang dimilikinya.
Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia menjelaskan, IBM berkomitmen untuk memberikan arahan kepada klien kami untuk menjalankan AI diberbagai jenis Cloud dimanapun data tersebut ditempatkan untuk bisa memudahkan klien mengadopsi AI dalam menjalankan bisnisnya.
"Pertumbuhan ekonomi akan banyak didukung oleh perdagangan digital, untuk itu penting bagi perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan baik dan mengadopsi teknologi yang tepat dan sesuai agar bisa mendukung pertumbuhan usahanya," ujar Tan Wijaya dalam konferensi pers Data dan AI Forum di Hotel Raffles Jakarta. Selasa (05/11)
Menurut Tan Wijaya, IBM berkomitmen untuk memberikan arahan kepada klien kami untuk menjalankan diberbagai jenis Cloud dimanapun data tersebut ditempatkan untuk bisa memudahkan klien mengadopsi AI dalam menjalankan bisnisnya.
Selain itu, kata Tan Wijaya, Pertumbuhan ekonomi akan banyak didukung oleh perdagangan digital, untuk itu penting bagi perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan baik dan mengadopsi teknologi yang tepat dan sesuai agar bisa mendukung pertumbuhan usahanya.
IBM Cloud saat ini, kata Tan Wijaya, telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan yang sangat ketat akan regulasi seperti perbankan dan pemerintahan. Industri dari perusahaan ini memiliki data yang sangat kritis dan melalui kemampuan IBM Cloud yang aman, open dan bisa digunakan secara enterprise memudahkan perusahaan untuk melakukan modernisasi dan membuat aplikasi bisnis baru dengan menggunakan Cloud tanpa harus mengganggu keamanan pada aplikasi lain yang telah ada.
"Dalam rangka untuk mendukung kebutuhan inovasi teknologi, IBM juga mengedepankan pendekatan Watson Anywhere pada AI dengan mengedepankan core tekonologi Watson termasuk Watson OpenScale, Watson Assistant dan Watson Discovery, serta platform data Analisa terintegrasi pertama di industri yaitu Cloud Pak for Data. Inovasi ini antara lain memudahkan Watson untuk bisa menyesuaikan bahasa sesuai lingkungannya," tutup Tan Wijaya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar