Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Lembaga Pemilih Indonesia menggelar Diskusi Merawat Keindonesiaan Seri Ke-XXIX dengan tajuk "Radikalisme atau Manipulasi Agama?" PR Untuk Kapolri Baru, Mendagri serta Menteri Agama pada Senin, 04 November 2019 bertempat di Gado-Gado Boplo Satrio, Jalan Professor Doktor Satrio No.289, Setiabudi, RT.1/RW.1, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan.
Mohamad Guntur Romli selaku Tokoh Muda NU mengungkapkan, Ada gejala meningkatnya intoleransi di masyarakat. Secara umum belum ada perbaikan dalam indikator intoleransi beragama dan berpolitik.
Selain itu, lanjut Guntur, Tantangan pemerintah dalam rangka intoleransi beragama dan berpolitik yaitu bagaimana memelihara dan meningkatkan kepuasan terhadap demokrasi?B pemerintah menjaga dan memperbaiki kecenderungan menurunnya kebebasan sipil, dan mengatasi peningkatan gejala intoleransi di masyarakat.
Ridwan Habib selaku Pengamat Terorisme mengatakan, ada 3 hal yang menjadi ancaman dari Radikalisme atau Manipulasi Agama antara lain: Pertama, ancaman keamanan, walaupun mereka kecil, tapi militan, Kedua, ancaman sosial budaya, dan Ketiga, ancaman politik.
Turut hadir Pengantar Diskusi: Boni Hargens, PhD selaku Direktur LPI dan hadir juga Narasumber: Mohamad Guntur Romli selaku Tokoh Muda NU, Ridwan Habib selaku Pengamat Terorisme, dan Aliah Sayuti, S.Hum selaku DPP KNPI dengan Moderator: Ida Ayu Prasasti selaku Presenter. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar