Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tingginya tingkat penggunaan media sosial saat ini, namun tidak dibarengi dengan kesadaran akan berbagai dampak yang dapat timbul dan mempengaruhi beragam sendi kehidupan. Oleh karena itu berbagai dampak kegunaan media sosial yang bersifat positif kerap tidak diperhatikan, alih-alih dampak negatif media sosial lah yang akhirnya banyak terjadi, dimana salah satunya terkait dengan penyebaran hoaks.
Hoaks, disinformasi dan misinformasi, saat ini menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam wacana terkait media digital dan media sosial. Berkembangnya dampak negatif hoaks tentu sangat dipengaruhi oleh rendahnya tingkat literasi media sosial. Hal ini lah yang coba difasilitasi melalui pelatihan literasi media sosial terkait penanggulangan hoaks untuk karang taruna, pengurus mesjid remaja dan pelajar SMA di Jakarta Timur. Tujuan kegiatan pelatihan ini sendiri adalah secara umum meningkatkan pengetahuan terkait literasi media sosial, dan secara khusus memberikan kesadaran terkait dampak hoaks, serta kemampuan untuk mengenali dan menanggulangi hoaks.
Barisan Nusantara yang didukung oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar Pelatihan Literasi Media Sosial pada Sabtu pagi (26/10) bertempat di Ballroom Fave Hotel PGC Jakarta. Barisan Nusantara yang didukung oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar Pelatihan Literasi Media Sosial pada Sabtu pagi (26/10) bertempat di Ballroom Fave Hotel PGC Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan ini, H. Muhammad Anwar, Walikota Jakarta Timur, Lukman Hakim, Dosen UNS, M. Chozin Amirulan, Ketua Turun Tangan serta dihadiri 130 peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar generasi milenial serta beberapa oganisasi kepemudaan di Kota Administrasi Jakarta Timur itu sekaligus meluncurkan gerakan #AyoBijakBermedsos bertujuan untuk mendorong dan menjaga penggunaan media sosial di Jakarta yang sehat, cerdas, aman, dan bijak.
H. Muhammad Anwar, Walikota Jakarta Timur dalam sambutan pembukaan mengatakan, Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat harus dibarengi penggunaan media sosial secara bijak. Dengan itu saya mengajak seluruh peserta yang hadir agar menjadi sebagai representasi masyarakat di Jakarta Timur. Sebagai PR di masyarakat dalam memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan informasi secara bijaksana, positif, mendidik, sehingga senantiasa menanggapi berita yang beredar di medsos dengan bahasa yang menenangkan hati bagi yang membacanya.
Dinamika kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akulturasi budaya dengan sentuhan teknologi informasi merupakan fenomena pendorong perubahan. Dengan itu, lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada," ujar Walikota.
Menurut Walikota, maraknya kabar bohong hoaks di media sosial adalah suatu contoh dari dampaknya negatif. Selain itu juga masyarakat juga kerap dihadapkan dengan narasi negatif. Dimana narasi itu menggiring satu opini terbentuknya persepsi negatif di masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, fenomena ini menjadikan gerah di tiap kalangan. Kami selaku Pemerintah mengapresiasi kegiatan ini, tentunya ini menjadi acuan kita dalam menjaga keharmonisan, persatuan dan kesatuan kehidupan di masyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya di Ibukota Jakarta.
Pada kesempatan ini, Walikota menghimbau seluruh masyarakat di Kota Administrasi Jakarta Timur untuk berkolaborasi dalam menanamkan kembali kesadaran, bahwa sejatinya apa yang terjadi di dunia maya adalah cerminan dari dunia nyata.
"Jika di dunia nyata kita diharuskan bertutur kata yang baik sesama orang lain, maka alangkah baiknya di media sosial pun sama dalam bertanggung jawab atas postingan dan cuitan kita," tutupnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar