Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tahun 2018, KPAI mendapatkan pengaduan 4.885 kasus pelanggaran hak anak. Kasus ini belum memotret fakta jumlah total kasus pelanggaran anak di Indonesia. Kasus yg dilaporkan belum sebanding fakta pelanggaran hak anak yang terjadi di masyarakat. Kondisi ini tentu perlu keterlibatan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Apalagi Menurut UU 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi bahwa diantara fungsi perguruan tinggi adalah mengembangkan civitas akademika yang inovatif dan responsif. Munculnya ragam kasus anak di masyarakat tentu harus direspon oleh perguruan tinggi secara cepat agar perguruan tinggi hadir membantu memberikan solusi kompleksitas masalah anak sekaligus mampu melahirkan para alumni yang responsif anak, apapun disiplin keilmuannya.
Oleh karena itu, KPAI menggelar Program KPAI Goes To Campus pada Kamis, 24 Oktober 2019 pukul 10.00 wib bertempat di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta. Acara ini dilaunching secara bersama oleh Dr. Susanto, MA Ketua KPAI dan Prof. Dr. Ainun Naim, P.hD Sekretaris Jenderal Kementerian Riset dan Teknologi RI dan didampingi para Komisioner KPAI serta pejabat kementerian terkait.
Dr. Susanto, MA selaku Ketua KPAI mengatakan bahwa untuk mewujudkan perguruan tinggi yang responsif anak, KPAI menggulirkan program "KPAI Goes To Campus" dengan target visitasi tahun 2019 berjumlah minimal 12 kampus di Indonesia, dengan 3 bentuk program yaitu pertama, kuliah umum terkait isu2 perlindungan anak terkini. Kedua, advokasi pentingnya memasukkan materi perlindungan anak dalam mata kuliah terkait. Ketiga, advokasi pentingnya riset terkait isu2 anak terkini. Besar harapan ketiga bentuk program dimaksud dapat mewarnai khasanah keilmuan di perguruan tinggi untuk menghadirkan alumni2 yang ramah anak di bidang profesinya masing2.
"Tahun 2020 program ini akan dilanjutkan agar cakupan jumlah mahasiswa yang responsif dan memiliki komitmen terhadap perlindungan anak tersebar di Indonesia, harapannya mereka kelak akan menjadi pelopor perubahan dan pembudayaan perlindungan anak hingga basis2 komunitas masyarakat," tutup Susanto. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar