Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Forum Pejuang NKRI menggelar Sarasehan Kebangsaan dengan tajuk "Membangun SDM Indonesia Unggul Menuju Negara Maju" pada Sabtu, 19 Oktober 2019 bertempat di Ballroom Hotel Century Park, Jakarta dengan narasumber: Dr.Ir. Akbar Tanjung, Prof. Dr. Ir. 1 Gede Wenten, Ir. Soelaeman Soemawinata. MM, Ir. Ibnu Susilo, dan Ir. Ridwan Hisjam. MM serta para undangan.
Ir. Ridwan Hisjam. MM selaku Politisi Golkar dalam paparannya bertajuk "Program Pembangunan SDM Kelautan Lompatan Kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia" mengatakan, Keunggulan wilayah negara kesatuan Indonesia sebagai negara kemaritiman meliputi 2 samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia, dengan 17 pulau dan daerah tropis menjadikan negara Indonesia sebagai rumpon dan penghasil sumber makanan ikan-ikan samudera, sehingga menjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah sumber ikan dari samudera Pasifik dan samudera Hindia.
Menurut Ridwan, Paradigma baru pembangunan SDM Kelautan meliputi antara lain melakukan Target Kelautan dalam 5 tahun Kedepan Rp.300 – 500 triliun, dengan menjalankan 2 Program, yaitu Program Pembangunan SDM Nelayan terpadu dan Program pembangunan Industrialisasi kelautan melalui BUMN. BUMN Industri kedepan didukung dengan program industrialisasi Nelayan.
Selain itu, kata Ridwan, Pengawasan kelautan secara terpadu, baik melalui satelit atau teknologi maupun pengamanan secara Fisik. Pembangunan SDM Kelautan satu paket dengan Industri Kelautan dan program Kementrian menuju Kemandirian Bangsa dan Kemajuan Negara.
Pada kesempatan yang sama, lanjut Ridwan, Dilakukan pembangunan Sistem Digitalisasi pada masing masing program dan dilakukan integralisasi melalui digital sistem:
a. Digitalisasi Kabinet Kementrian Satu Sistem,
b. Digitalisasi Pembangunan SDM Satu Sistem,
c. Digitalisasi Pembangunan Industri BUMN Satu Sistem.
"Dengan melalui program satu sistem pengembangan program kementerian, program pembangunan SDM dan program industrialisasi kelautan, maka dapat diharapkan mencapai target negara. BUMN akan diutamakan pada zona ekonomi negara, sehingga tidak menggangu program pengembangan nelayan," tutup Ridwan. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar