Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Program In Vitro Fertilization (IVF) atau yang lebih dikenal dengan program bayi tabung, kini semakin populer di masyarakat dan menjadi harapan baru bagi pasangan suami istri yang mendambakan kehadiran anak atau yang kesulitan untuk mempunyai anak. Ironisnya program bayi tabung masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, faktor keberhasilan program bayi tabung cukup tinggi mencapai lebih dari 70 persen.
dr. Ivan Sini, SpOG selaku CEO Morula IVF Indonesia menjelaskan, Pertumbuhan layanan bayi tabung di Indonesia semakin meningkat dengan 10.000 silklus di Indonesia tahun 2018. Dengan usia 21 tahun, Morula IVF IVF Indonesia menjadi layanan bayi tabung swasta paling berpengalaman di Indonesia.
"Group Morula IVF Indonesia memberikan kontribusi sebesar 40% dari pasar di Indonesia. Sementara pasar bayi tabung di Asia Tenggara masih didominasi oleh pasien dari Indonesia. Hal ini disebabkan karena stigma layanan yang tidak baik dan mahal di Indonesia," jelas dr. Ivan dalam konferensi pers dengan tajuk "Ultimate Services, Tingkatkan Kepercayaan Pejuang Buah Hati Di Morula IVF Indonesia" di Cikang Resto Jl. Teuku Cik Ditiro, Menteng. Jakarta Pusat. Selasa (8/10)
Pada kesempatan yang sama, dr. Ivan mengatakan, Morula IVF Jakarta di RS Bunda adalah merupakan bagian dari Morula IVF Indonesia sebagai rantai layanan bayi tabung terbesar di Indonesia serta selalu berusaha memposisikan layanan bayi tabung secara proporsional, professional dan terbuka, contoh profesionalisme ditunjukkan dengan adanya layanan yang terakreditasi dari Australia yaitu RTAC (The Reproductive Technology Accreditation Committee). Referensi standar angka kehamilan menjadi tolok tolak ukur berkisar 58% pada wanita dengan kelompok prognosis baik (< 38 Tahun), angka kehamilan kembar yang rendah yaitu <5% juga merupakan bukti keberhasilan untuk mengurangi angka komplikasi kehamilan seperti prematuritas.
Prof. Arief Boediono selaku Scientific Director Morula IVF Indonesia mengungkapkan, Teknologi terbaru dan inovatif membantu meningkatkan layanan dan opsi yang bervariatif, antara lain : PGT-A (PREIMPLANTATION GENETIC TESTING for ANEUPLOIDY)
"Tindakan pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) yang dilakukan sebelum transfer embrio atau penanaman kembali embrio ke dalam rahim yang terbukti memberikan dampak positif bagi kesuksesan program IVF," ungkap Prof. Arief.
dr Arie Adrianus Polim, D.MAS, SpOG (K) selaku Medical Director Morula IVF Indonesia mengatakan, Teknologi canggih berikutnya ialah Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), dimana proses pembuahan (fertilisasi) dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sperma terpilih langsung ke dalam sel telur. Dengan teknologi ICSI, penolakan sel telur terhadap sperma suami juga bisa dihindari. Berbeda dengan cara konvensional yang memerlukan sekitar 40.000 sperma untuk membuahi satu sel telur, serta kemungkinan kegagalan fertilisasi karena penolakan sperma suami oleh sel telur istri.
Selanjutnya, kata dr. Arie, yang lebih maju dari ICSI adalah teknologi Intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI). Teknologi ini serupa ICSI, namun pemilihan sperma terbaik dilakukan lebih detail menggunakan mikroskop khusus yang bisa memperbesar penampakan sperma hingga 6.000 kali. Dengan teknologi IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelum fertilisasi. Sperma yang mempunyai bentuk tidak sempurna akan berakibat pada perkembangan embrio yang kurang baik dan berakhir dengan gagalnya program bayi tabung.
Menurut dr. Arie, Teknologi IMSI merupakan pengembangan ICSI untuk menyeleksi sperma dengan lebih detail menggunakan mikroskop dengan kemampuan pembesaran sangat tinggi. Teknik ini memungkinkan ahli embriologi memilih sperma terbaik untuk proses fertilisasi. Dengan teknik ICSI, seleksi sperma dilakukan dengan pembesaran 40 kali, sementara dengan IMSI pembesaran bisa sampai 6.000 kali.
Selain itu, kata dr. Arie, Layanan kultur embrio secara individual menggunakan teknologi timelapse incubator dimana pertumbuhan embrio diawasi secara ketat dengan lingkungan terkontrol dibawah incubator individual sehingga dapat mengoptimalisasi pertumbuhan embrio dan menghasilkan embrio berkualitas baik serta menyeleksi embrio, dan bias memonitor kelainan proses perkembangan embrio," jelas dr. Arie.
ERA (Endometrial Receptivity Analysis), lanjut dr. Arie, merupakan layanan terbaru di Morula IVF Jakarta, yaitu analisa untuk menentukan waktu yang tepat dilakukan embrio transfer, dengan cara dilakukan biopsi pada endometrium (dinding rahim). ERA diperuntukkan bagi pasien-pasien yang telah mengalami kegagalan program bayi tabung yang berulang, yang bukan disebabkan oleh kualitas embrio yang kurang bagus.
Morula IVF Jakarta, kata dr. Arie, juga menyediakan produk lain tidak hanya untuk pasangan dengan masalah infertilitas, diantaranya : Pemilihan Jenis Kelamin (Gender Selection). Diperuntukkan pada pasangan yang ingin memiliki anak kedua.
Penyimpanan Telur (Egg Banking), kata dr. Arie, Diperuntukkan bagi wanita atau pasangan yang belum siap mempunyai anak pada saat ini, karena karir atau dikarenakan kondisi medis seperti pre-treatment untuk kanker.
Disisi lain, dr. Arie mengatakan, sebenarnya tidak ada batasan usia untuk melakukan program bayi tabung, asalkan masih memiliki sel telur. Namun semakin tua usia, kehamilan akan semakin berisiko dan peluang kegagalan bayi tabung juga semakin besar. Hal ini berkaitan dengan kromosom yang terbentuk di embrio.
Kebanyakan masalah bayi tabung, kata dr. Arie, adalah kualitas sel telur jelek dan kelainan kromosom, karena faktor usia, terutama wanita di atas 38 tahun, semakin tua maka risiko kelainan kromosom semakin besar.
Bapak Ade Gustian selaku Managing Director mengatakan, Morula IVF Jakarta di RS Bunda Jakarta memberikan komitmen penuh untuk layanan eksekutif. Oleh karena itu system sistem pendaftaran dari ruangan klinik yang baru menjadi bukti komitmen ini. Edukasi atau konseling bayi tabung dilakukan setiap hari tanpa dipungut biaya apapun. Fokus dari patient journey ini adalah misi dari payung besar grup BMHS (Bundamedik Healthcare System) yang menaungi 5 RS Bunda, 10 klinik bayi tabung Morula IVF, 5 laboratorium klinik Diagnosis di seluruh Indonesia di Jakarta, Tangerang, Depok, Padang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Makasar dan Bali. Center Indonesia Informasi juga didapatkan di klinik BIC Pacific Place Jakarta dan BIC Vide Vida Bekasi.
Morula IVF Indonesia Jakarta, kata Bapak Ade, juga memiliki beragam promo menarik untuk pasien dan calon pasien demi mendapatkan dan layanan yang eksklusif dengan harga terjangkau, seperti "Promo End Year 2019 - My IVF My Choice" untuk mendukung para pejuang buah hati untuk menggapai mimpi 2019.
Mendukung para pejuang buah hati untuk menggapai mimpi 2019 yaitu mempunyai anak di tahun 2020, lanjut Bapak Ade, maka Morula mengadakan promo End Year 2019 dengan tema "My IVF My Choice". Promo berupa potongan harga dari paket obat stimulasi, tindakan IVF, advance technology (IMSI, PGTA) sampai dengan Embrio Transfer. Total potongan harga lebih dari 20 juta rupiah. Promo akan dimulai 16 Oktober sampai dengan 31 Oktober Desember 2019.
Morula IVF Jakarta juga menyediakan layanan Basic Fertility Screening (BFS) dari harga normal Rp. 2 juta-an menjadi Rp. 789 ribu khusus pembelian online tanggal 10 Oktober 2019 nanti bertepatan sebagai kegiatan mendukung Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). "Paket ini terdiri dari: Konsultasi dengan dokter Obgyn Morula, Tindakan USG, Analisa Sperma & DNA Fragmentation," tutup Bapak Ade. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar