Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Layanan medis Taiwan terkenal dengan kualitas tinggi, teknologi canggih, profesionalisme, dan harga yang terjangkau. Biaya rata-rata perawatan medis di Taiwan biasanya seperlima dari layanan di Eropa dan AS. Untuk lebih meningkatkan layanan dan citra internasionalnya, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan telah menunjuk TAITRA untuk bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) untuk menggelar Pengenalan Perawatan Kesehatan Taiwan serta Berbagi Pengalaman Pasien di Jakarta pada Sabtu, 05 Oktober 2019. Selama acara, dokter dari NTUH berbagi mengenai keunggulan layanan medis yang berkelanjutan dari Taiwan. Pasien Indonesia yang telah menerima pengobatan di Taiwan juga akan berbagi pengalaman mereka di Taiwan, berharap mendapatkan wawasan yang sangat berharga dari perspektif mereka.
Tyng-Guey Wang, wakil pengawas Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan dalam pembukaan "Taiwan Medical Miracle: Taiwan Healthcare Introduction and Patient Sharing" mengatakan, Pertama, Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami, keluarga David dan Sheryln. Mereka mengambil waktu dari jadwal sibuk mereka untuk hadir di sini. Dan mereka bersedia untuk berbagi pengalaman perawatan medis mereka di rumah sakit NTUH. Layanan medis Taiwan mewakili profesionalisme, keselamatan, dan orientasi pelanggan. Kami bangga mengatakan bahwa Taiwan memiliki sistem medis yang komprehensif, peralatan medis canggih dan layanan medis berkualitas tinggi.
"Topik hari ini adalah transplantasi hati, dengan transplantasi hati donor hidup pertama Taiwan diselesaikan pada tahun 1994. Dengan dokter kami selalu mengadaptasi teknologi medis terbaru, pada tahun 2013, kasus robot Asia pertama yang dibantu dengan robot transplantasi hati dengan bantuan invasif minimal berlangsung di rumah sakit NTU. Perawatan kardiovaskular kami adalah kekuatan lain yang kami banggakan. Transplantasi jantung pertama dan jantung buatan di Asia dilakukan di Taiwan," ungkap Tyng-Guey Wang saat konferensi pers di JS Luwansa, Nissi Room, lantai 3 Jl. HR Rasuna Said Kav C 22, Jakarta. Sabtu (05/10)
Dokter Ming-Chih Ho berbagi keberhasilan kasus dua anak dengan Atresia bilier yang membutuhkan Transplantasi Hati. Prof. Ming-Chih Ho, Perwakilan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Indonesia menekankan hubungan bilateral yang kuat antara Taiwan dan lIndonesia dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan. Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-14 Taiwan yang menghasilkan total volume perdagangan sebesar $ 8,8 miliar pada tahun 2018.
Menurut Prof. Ming-Chih Ho, Industri medis Taiwan terkini dengan inovasi medis, teknologi, peralatan terbaru dan memiliki profesional medis yang sangat terlatih yang dapat memberikan perawatan dan layanan medis yang luar biasa. Rumah sakit di Taiwan terus meningkatkan standar perawatan dan saat ini ada 13 rumah sakit terakreditasi Joint Commission International (JCI) di Taiwan. Itu dipuji oleh lembaga internasional seperti The New York Times, The Telegraph, CNN dan National Geographic Channel. Menurut angka dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan di Taiwan, lebih dari 420.000 pasien di luar negeri telah menerima perawatan di Taiwan pada tahun 2018 dan lebih dari sepertiga pasien ini berasal dari Asia Tenggara.
Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) adalah salah satu rumah sakit terkemuka di Taiwan. Lanjut Prof. Ming-Chih Ho, Sistem perawatan kesehatan NTUH memiliki lima rumah sakit cabang yang berlokasi di seluruh pulau. Rumah sakit utama, yang berada di Taipei, memiliki lebih dari 2.600 tempat tidur dan menawarkan beragam layanan khusus dan subspesialisasi. Di antara hampir 700 subspesialis berpendidikannya, sebagian besar juga telah menerima pelatihan lanjutan di Eropa, AS, atau Jepang. Mereka memiliki keterampilan medis yang canggih dan dapat berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Inggris. NTUH juga terkenal di seluruh Asia dan dunia karena pencapaian medisnya yang inovatif. Setelah mencapai kualitas luar biasa, teknologi medisnya sebanding dengan teknologi AS dan negara-negara maju di Eropa.
Selain itu, kata Prof. Ming-Chih Ho, Sejalan dengan kebijakan diplomatik pemerintah, sejak 2012, NTUH telah mencurahkan upaya untuk membangun kerja sama dengan Indonesia di bidang medis dan rumah sakit. Dengan menandatangani MOU kolaborasi, NTUH berbagi pengetahuan dan keterampilan medis melalui pengadaan simposium medis, menerima staf medis mereka untuk program pelatihan in-house. Setelah itu, semakin banyak pasien Indonesia yang langsung terbang ke NTUH untuk menerima perawatan medis dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Hingga saat ini NTUH telah menandatangani perjanjian kerja sama resmi dengan 5 rumah sakit besar di Indonesia. Lebih dari 100 profesional medis telah berkunjung ke NTUH untuk menerima pelatihan mereka.TAITRA telah secara aktif mempromosikan layanan medis Taiwan sejak 2008. Pada masa-masa awal, TAITRA sebagian besar berfokus pada mempromosikan pemeriksaan kesehatan dan perawatan kecantikan medis, tetapi kini memperluas cakupannya untuk mencakup perawatan penyakit langka, obat pencegahan, dan layanan lanjutan lainnya," tutup Prof. Ming-Chih Ho. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar