Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tidak kurang dari 150 orang akan menghadiri kegiatan ASEAN Japan Friendship Association for the 21st Century Regional Leaders Forum (AJAFA-21 RLF) ke-25 yang akan diselenggarakan di Bali pada 4-7 Oktober 2019 mendatang. Para peserta itu berasal dari 8 negara ASEAN dan Jepang. Dua negara ASEAN lainnya, Singapore dan Brunai Darusalam, berhalangan mengirimkan wakilnya pada pertemuan kali ini.
Presiden Kappija-21 (Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21), Mulyono Lodji, ketika dikonfirmasi media ini terkait kesiapan pelaksanaan event internasional tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah siap menggelar acara RLF dimaksud. “Panitia sudah mempersiapkan acaranya dengan baik, hampir 100 persen telah siap. Peserta yang sudah konfirmasi akan hadir di acara ini lebih dari 150 orang,” ungkap Mulyono yang merupakan alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang angkatan tahun 2001 itu, Minggu (29/9/2019).
Terpisah, Ketua Panitia AJAFA-21 RLF 2019, Yusron Fuadi, menjelaskan bahwa dari jumlah peserta yang akan hadir, delegasi dari Kamboja menempati urutan pertama terbanyak dengan total peserta 44 orang, terdiri dari 17 pria dan 27 wanita. Jepang menjadi negara pengirim delegasi terkecil dengan jumlah peserta 3 orang. Sementara itu, Indonesia mengirimkan 33 peserta. “Dari segi jumlah delegasi yang akan hadir, RLF kali ini cukup besar pesertanya. Antusiasme kawan-kawan alumni dari negara-negara ASEAN cukup besar untuk datang ke Bali, mengikuti acara yang dirancang untuk membangun persahabatan dan kerjasama antar masyarakat negara-negara Asean maupun Jepang,” jelas Yusron, alumni progam ini yang berangkat ke Jepang pada tahun 1996.
Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia yang menjadi sponsor utama kegiatan Kappija-21 selama ini, akan hadir dalam helatan tahunan AJAFA-21 itu. Tidak tanggung-tanggung, Chief Representative JICA, Mr. Shinichi YAMANAKA, bersama tiga pejabat program officers-nya akan hadir pada acara pembukaan RLF ke-25 yang dipusatkan di Kutabex Beach Front Hotel, Jalan Pantai Kuta, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, ini. Selain itu, pejabat dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia juga akan hadir dan memberikan materi kunci (keynote speech) di pembukaan acara tersebut.
“Alhamdulillah, dari JICA akan hadir Chief Representative JICA Indonesia Office, Mr. Shinichi YAMANAKA, bersama beberapa pejabat JICA lainnya. Juga dari Kedubes Jepang, Mr. Jinno KOSUKE, pejabat bagian kerjasama ekonomi, akan hadir dan memberikan keynote speech di opening ceremony RLF Bali nanti,” imbuh Yusron.
Sebagai informasi, Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 adalah sebuah kegiatan pengiriman pemuda-pemudi Indonesia calon pemimpin bangsa di abad ke-21. Program ini merupakan gagasan dari mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuhiro Nakasone, yang dimulai sejak tahun 1984. Angkatan-angkatan awal dari program tersebut kini sudah banyak yang menduduki jabatan penting di negeri ini, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Yuherman Yusuf, anggota DPRD Riau tiga periode, merupakan salah satu alumni yang berangkat ke Jepang tahun 1984 bersama Patrialis Akbar, mantan hakim MK. Di tingkat nasional, ada Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian, Ketua Umum Golkar), Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri, Politikus PDI-P), Ferdiasyah (Anggota DPR RI, politisi Golkar), Rafdinal (Direktur Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal, Kemendes RI), dan Ilham Bintang (pemilik media mainstream Check & Recheck). Hingga saat ini, jumlah alumni program tersebut mencapai 4.200 orang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja di berbagai bidang, baik pemerintah maupun swasta.
Selain Indonesia, Jepang juga menyelenggarakan program yang sama dengan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, semua negara ASEAN mempunyai organisasi asosiasi alumni program persahabatan negaranya dengan Jepang. Keseluruhan asosiasi alumni (10 organisasi) negara-negara ASEAN itu, ditambah satu asosiasi Jepang, bergabung dalam satu wadah organisasi di lingkup ASEAN Jepang yang diberi nama AJAFA-21 (ASEAN Japan Friendship Association for the 21st Century).
Organisasi AJAFA-21 mempunyai dua agenda pertemuan tahunan, yakni Executive Council Meeting (ECM) dan Regional Leaders Forum (RLF). ECM biasanya dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret tahun berjalan, sedangkan RFL di pertengahan hingga akhir tahun berjalan, menyesuaikan kesiapan negara tuan rumah. ECM maupun RLF dilaksanakan di negara-negara ASEAN secara bergilir. Kappija-21 mendapatkan giliran menjadi tuan rumah RLF tahun 2019 ini.
Menurut Sekretaris Jenderal Kappija-21, Wilson Lalengke, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam persiapan dan penyelenggaraan event RLF di Bali. Hingga saat ini, empat perusahaan sponsor telah menyatakan siap mendukung dan membantu terselenggaranya acara dengan baik dan lancar. “Atas nama Pengurus Pusat Kappija-21 dan panitia, saya menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak, terutama para sponsor yang akan membantu kelancaran terselenggaranya acara AJAFA-21 RLF di Bali. Hingga saat ini, beberapa perusahaan sudah menyatakan siap bantu panitia, antara lain PT. Astra International, PT. WiKA (Persero), PT. Nindya Karya, dan PT. JNE,” ungkap Wilson Lalengke, alumni program persahabatan angkatan tahun 2000 ini.
Selain dukungan dan bantuan dari para sponsor, Wilson juga menyampaikan bahwa support dari pemerintah, termasuk Pemda Bali, juga sangat besar bagi terselenggaranya kegiatan RLF. “Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah baik pusat maupun Pemda Bali yang sudah mendukung kegiatan ini. Terutama pihak Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Bali. Tanpa kerjasama yang terjalin baik ini, niscaya kegiatan yang akan berlangsung tanggal 4 hingga 7 Oktober nanti tidak mampu kami persiapkan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Wilson yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional itu. (Arianto).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar