Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia mencapai 59,2 juta, namun masih 3,79 juta UMKM yang sudah go-digital. Hingga tahun 2020 mendatang, Kemenkop UKM dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan 8 juta UMKM untuk go-digital.
Perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang pembayaran yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara Payment Gateway. Cashlez, terus memberikan produk dan layanan inovatif kepada para pelaku usaha di Indonesia. Kali ini, Cashlez meluncurkan CashlezOne secara resmi pada Senin, 23 September 2019 bertempat di Indonesia Fintech Summit & Expo 2019, Jakarta. CashlezOne merupakan perpaduan dari fitur mPOS (mobile Point-of-Sale) gratis dan fitur penerimaan pembayaran kartu kredit debit serta e-wallet dalam satu device yang ditujukan untuk setiap pemilik usaha di Indonesia, baik enterprise maupun UMKM.
Teddy Tee, CEO Cashlez mengatakan, Cashlez yang beroperasi sejak tahun 2016 melihat kebutuhan para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya melalui perkembangan teknologi saat ini. CashlezOne memberikan solusi kepada para pelaku usaha, dengan CashlezOne para pelaku usaha sudah dapat menerima seluruh jenis pembayaran baik kartu kredit, debit, e-wallet seperti LinkAja, OVO, dan GoPay, Cashlez Link, billing payment, recurring dan installment juga ada, selain itu juga alat ini kami integrasikan dengan POS gratis. Jadi, cukup dengan satu alat untuk menjalankan usaha.
Teddy menambahkan kelebihan dari CashlezOne ini selain dapat menerima pembayaran nontunai dan aplikasi kasir di dalam CashlezOne tanpa smartphone, terdapat fitur reporting yang bisa mengetahui transaksi secara real-time, lokasi transaksi, cetak struk ataupun struk digital melalui e-mail dan SMS.
Steven Samudera, Founder & Komisaris Utama Cashlez menjelaskan, Sebagai perusahaan rintisan, kami selalu melakukan trial dan error, melihat dan menyesuaikan kebutuhan pasar adalah hal yang tidak dapat kami hindari. Kami telah mempelajari bahwa mengajak atau mengedukasi pelaku usaha untuk dapat mengadopsi pembayaran nontunai tidaklah mudah, oleh karena itu kami mengembangkan CashlezOne. Harapannya dengan produk baru ini dapat membantu lebih banyak lagi pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM.
Saat ini, "Cashlez telah membantu lebih dari 6.000 merchant yang tersebar di seluruh Indonesia dengan wilayah ekspansi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Medan. Ke depannya, Cashlez akan terus melakukan pengembangan produk dan layanan baru yang dapat memenuhi kebutuhan merchant serta berkolaborasi dengan beberapa bank dan non-bank partner untuk menciptakan cashless society dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan Bank Indonesia," tutup Teddy. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar