Duta Nusantara Merdeka | Makassar
Memperingati Hari aksara internasional yang jatuh pada tanggal Minggu 8 September 2019. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Kemendikbud RI), memberikan penghargaan kepada Dompet Dhuafa atas kinerja program pendidikan literasi sekolah dan masyarakat baik formal maupun non formal di Makassar, Sulawesi Selatan. Minggu (08/09)
Ahsin Aligory, Manajer Program Pendidikan Dompet Dhuafa mengatakan, Alhamdulilah Dompet Dhuafa mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk yayasan yang peduli terhadap pendidikan paud dan pengembangan literasi di sekolah dan masyarakat. Ini adalah hasil kerja keras tim program pendidikan SLI, PAUD, TBM, Gemari Baca, PKBM, dan sekolah tapal batas. Penghargaan diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Muhadjir Effendy) didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Nurdin Abdullah).
Dompet Dhuafa sebagai lembaga terus melakukan inovasi program - program literasi untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, kata Ahsin Aligory, tidak hanya literasi huruf, juga literasi angka, literasi keuangan, dan literasi digital. Tugas lembaga saling bekerjasama membantu berkontribusi untuk memerangi literasi yang angkanya masih besar sekitar 1.93 persen jumlah penduduk Indonesia.
"Acara yang berlangsung dari tanggal 5 - 8 September 2019 di Makassar. Pihak kementrian sudah melakukan survey terhadap yayasan-yayasan yang fokus pada pendidikan. Hasil akhirnya Dompet Dhuafa menjadi yayasan yang terus peduli terhadap program pendidikan PAUD dan literasi sekolah serta masyarakat. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam suatu wilayah," ujar Ahsin Aligory kepada awak media di Makassar. Minggu (08/9)
Program Sekolah Literasi Indonesia diadakan secara terstruktur dan berkala serta memiliki kesinambungan dalam hal implementasi secara praktis di lapangan, lanjut Ahsin Aligory, Program SLI juga mengoptimalkan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar, sehingga diharapkan mampu meningkatkan budaya literasi siswa dan guru. Selain itu, Program pemberdayaan masyarakat juga sangat dibutuhkan guna menunjang kebutuhan literasi di masyarakat melalui optimasi peran TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang berada di wilayah program.
"Program ini hadir untuk membantu pembentukan dan peningkatan performa sekolah lewat proses pendampingan bagi kepala sekolah dan guru. Program ini mengembangkan peningkatan kualitas sekolah, Dompet Dhuafa juga akan mengintervensi manajemen sekolah untuk bisa meningkatkan budaya literasi di sekolah tersebut dengan membuat program yang bisa memantik semangat literasi anak-anak. Program unggulan yang diterapkan di SLI salah satunya ada Ceruk Ilmu, yaitu penyediaan sudut baca di setiap kelas," tutup Ahsin Aligory. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar