Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pengurus Daerah Perhimpunan INTI DKI Jakarta menggelar Seminar dengan tajuk Kebangkitan Tiongkok, Obor dan Implikasinya Terhadap Indonesia hari Sabtu, 17 Agustus 2019 pukul 09.00 - 13.00 wib bertempat di Auditorium Perhimpunan INTI MGK Kemayoran Office Tower B lantai 10, JI.Angkasa kav. B6, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Seminar dibuka dengan Pembukaan / Pengantar Dialog: Prof. A. Dahana, Ph.D selaku Guru Besar Chinese Studies Universitas Indonesia dengan para Pembicara: Prof. Anwar Nasution, Ph.D selaku Guru Besar lImu Ekonomi, Universifas Indonesia, Dr. Drs. Krisno Legowo, MSi selaku Pengajar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Johanes Herlijanto, M.Si., Ph.D selaku Pengajar, Universitas Pelita Harapan, dr. Indra Wahidin selaku Ketua Harian Perhimpunan INTI, dimoderatori: Pusanti BA, MA, Ph.D Candidate.
Prof. A. Dahana, Ph.D selaku Guru Besar Chinese Studies Universitas Indonesia dalam sambutan pembukaan menyampaikan, seminar ini akan membahas tiga issue baru yaitu: kebangkitan Tiongkok, jalur sutera baru dan perang dagang Amerika dan Tiongkok, karena perkembangan Tiongkok di bidang ekonomi mencengangkan dunia, apakah Tiongkok akan menggantikan Amerika sebagai Penguasa dunia? Seminar ini juga merupakan bagian dari pembekalan bagi 50 mahasiswa/mahasiswi yang akan berangkat ke Tiongkok.
Prof. Anwar Nasution, Ph.D selaku Guru Besar lImu Ekonomi, Universifas Indonesia mengatakan, Tiongkok telah mengintrodusir enam jenis kebijakan strategis dibidang ekonomi, politik dan keamanan yang akan mempengaruhi sistem ekonomi, keuangan, politik dan keamanan regional dan internasionalnya. Kebijakan itu mencerminkan kesiapan negara itu untuk mengambil peranan yang Iebih besar dalam kepemimpinan politik. ekonomi dan militer dunia.
"Perekonomian Tiongkok tumbuh diatas 10% selama 40 tahun berturut-turut, karena Tiongkok berorientasi pada eskpor. Tiongkok itu membuat barang kebutuhan sehari-hari untuk ekspor, bukan membuat pesawat terbang, seperti Habibie. Presiden Jokowi harus mendorong serta meningkatkan ekspor dan berorientasi pada eskpor, jika ingin perekonomian Indonesia tumbuh diatas 10%," tegas Anwar.
Pada kesempatan ini, Dr. Indra Wahidin, Ketua Harian Perhimpunan INTI mengatakan, sejalan dengan kebangkitan Tiongkok di sektor ekonomi dan kancah perpolitikan internasional, dapat dipastikan disepanjang jalur sutera akan menjadi motor penggerak atau lokomotif untuk meningkatkan perekonomian dan peradaban, serta mensejahterakan kehidupan rakyat disepanjang jalur sutera dan memberi kontribusi terhadap perdamaian dunia.
Tahun ini, kata Indra, Perhimpunan INTI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Tiongkok memberikan bea siswa kepada anak-anak muda Indonesia untuk menuntut ilmu ke berbagai universitas ternama di Negara Tiongkok . Anak-anak muda yang dikirim ke Tiongkok dari berbagai provinsi di Indonesia, bukan hanya yang etnis Tionghoa saja, tapi justru yang etnis Tionghoa yang lebih sedikit, dan terdiri dari bermacam-macam suku di Indonesia.
"INTI tahun lalu memberangkatkan 20 mahasiswa ke Tiongkok, sedangkan tahun ini, memberangkatkan 50 mahasiswa/mahasiswi dengan beasiswa penuh untuk menuntut ilmu ke berbagai universitas terkemuka di Tiongkok," tutup dr. Indra Wahidin. (Arianto)
"INTI tahun lalu memberangkatkan 20 mahasiswa ke Tiongkok, sedangkan tahun ini, memberangkatkan 50 mahasiswa/mahasiswi dengan beasiswa penuh untuk menuntut ilmu ke berbagai universitas terkemuka di Tiongkok," tutup dr. Indra Wahidin. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar