Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Metrodata Electronics Tbk ("Metrodata"), perusahaan publik yang sahamnya tercatat di PT Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 (IDX: MTDL) dan bergerak di bidang Distribusi, Solusi, dan Konsultasi Teknologi Informasi & Komunikasi, pada hari Kamis, 15 Agustus 2019 untuk ke 16 kalinya menggelar Metrodata Solution Day ("MSD 2019"), sebuah ajang pertemuan akbar bagi user teknologi informasi (TI) di Indonesia dengan merangkul seluruh pemain TI terbesar di dunia dalam satu panggung.
Melalui topik Big Data & Secured DevOps: Center of Your Digital Transformation, dalam dua tahun terakhir Metrodata melihat perkembangan kebutuhan pelanggan dalam Big Data dan Data Visualization (Analytics) semakin meningkat yang berdampak pada nilai bisnis yang semakin besar. Oleh karenanya, MSD 2019 membuat terobosan baru dengan menggandeng 4 komunitas untuk memberikan wawasan lebih tentang Big data dan Secured DevOps saat ini. Mereka adalah komunitas DevOps Indonesia, Data Science Indonesia, Cyber Defense Indonesia dan DevSecOps Indonesia.
Melalui spesialisasi dari masing-masing komunitas, mereka akan hadir di track sessions memberikan topik Big Data &Secure DevOps untuk berdiskusi dan berdialog dengan prinsipal dan pelanggan. Selain itu, MSD 2019 juga menghadirkan Customer Talks sebagai sesi berbagi insipirasi atas penerapan terkini solusi Big Data dengan nara sumber Vira Shanty, Chief Data Officer - OVO dan Kaspar Situmorang, Executive Vice President Digital- Bank Rakyat Indonesia. Sedangkan untuk topik Secured DevOps menghadirkan
narasumber: Kristian Oktavianus (Ch. Dono), CEO CyberMANTRA Perkasa Sumberarta dan Frenky Guslove, Digital Banking Technical Chapter Lead- BTPN.
Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk mengatakan, Strategi diversifikasi segmen bisnis dan produk yang diterapkan Metrodata sejak beberapa tahun lalu menjadi salah satu penunjang terbesar positifnya kinerja di semester I tahun 2019. Tidak hanya terhadap diversifikasi produk namun juga terhadap segmen bisnisnya. Di awal tahun 2019, kami memutuskan untuk melakukan konsolidasi bisnis dan membentuk unit bisnis baru yaitu Big Data & Analytics yang di dalamnya terdiri dari Business Intelligence, Data Management, Big Data, Machine Learning, Enterprise Performance Management dan Social Media & Sentiment Analytics.
"Dengan konsolidasi kompetensi di grup Metrodata ini, kami akan lebih solid dan lebih matang dalam memberikan solusi yang lengkap kepada para pelanggan kami karena didukung oleh unit bisnis Big Data & Analytics yang terpusat," ungkap Susanto Djaja, dalam konferensi pers Metrodata Solution Day 2019 di Hotel Raffles, Jakarta. Kamis (15/8)
Susanto menambahkan, Untuk memastikan bahwa solusi yang kami tawarkan memiliki daya jual tinggi, Metrodata sudah menerapkan beberapa solusi seperti Cloudera, Talend, Qlik, SAP Business Objects, dan Microsoft Power Bl untuk solusi Big Data & Analytics baik yang on premise maupun berbasis cloud. Serta solusi DevOps dengan Red Hat Openshift dan Pivotal.
Yana Achmad Haikal, Vice President Secure Power Business, Schneider Electric menyampaikan, Schneider Electric berbicara mengenai solusi hybrid cloud yang akan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan data yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas dan anggaran perusahaan. Dengan solusi EcoStruxure IT dari Schneider Electric, arsitektur terbuka berbasis loT untuk manajemen data center, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja infrastruktur yang memungkinkan konsolidasi data dari berbagai aset infrastruktur data center di pusat cloud dan memberikan analisa prediktif dan proaktif untuk pengambilan keputusan secara real time.
Fanly Tanto, Country Manager, Cloudera Indonesia menjelaskan, Untuk memaksimalkan nilai dari big data, perusahaan harus mampu menangani studi kasus terkait dengan manajemen data dan analitik yang tersebar, mulai dari sekeliling kita hingga ke tingkat kecerdasan buatan. Kami berupaya untuk memberdayakan organisasi di Indonesia dengan kemampuan melalui Cloudera Data Platform (CDP), yang menawarkan platform komprehensif dengan
kemampuan multi fungsi, keamanan yang terintegrasi dan kemampuan tata kelola. Dengan CDP, organisasi dapat menjalankan data management, data warehousing, dan machine learning antar lingkungan hybrid dan multi-cloud dengan lebih mudah, cepat dan aman-untuk meningkatkan skala usaha mereka ke depan.
Richard Jeremiah, General Manager, Dell Technologies Indonesia mengatakan, Bagi Dell Technologies, tujuan kami adalah untuk mendorong kemajuan manusia melalui akses teknologi yang lebih baik bagi orang-orang di seluruh dunia yang memiliki berbagai ide besar. Semua ide besar ini menghasilkan data dalam jumlah yang sangat besar, yang mendorong potensi kecerdasan buatan (Al). Dan bagi kami sangatlah penting untuk bisa menyediakan infrastruktur Al yang tepat di lingkungan edge-core-cloud.
"Dell telah mengidentifikasi enam bidang utama dimana kami akan memusatkan upaya inovasi besar-besaran untuk membangun infrastruktur yang tepat untuk era data ini - paradigma pemrosesan baru, komputasi edge dan analitik, penyimpanan dan perlindungan data, model operasional multi-cloud, infrastruktur berbasis perangkat lunak, dan mobilitas data. Semua inovasi tersebut akan diterjemahkan ke dalam berbagai fitur, produk dan kapabilitas dari seluruh portofolio Dell Technologies," ujar Richard Jeremiah.
Roger Zhang, CEO Huawei Enterprise Business Group Indonesia menjelaskan, Kehadiran Huawei Enterprise Indonesia dalam Metrodata Solution Day 2019 merupakan komitmen kami untuk mengakselerasi transformasi digital dan menumbuhkembangkan ekosistem Huawei dalam berbagai sektor industri di Indonesia, melalui solusi end-to-end yang meliputi data center, storage, security, network, hingga infrastruktur cloud yang berbasiskan Kecerdasan Buatan (Al).
"Intel memungkinkan dan mendorong terbentuknya ekosistem untuk mengakselerasi transformasi digital dalam berbagai industri, seperti pabrikan, ritel, smart city, layanan kesehatan di seluruh dunia. Indonesia, sebagai negara berpopulasi paling padat nomor 4 di dunia, mempunyai potensi besar untuk
berkembang melampaui negara-negara yang mengadopsi solusi Al dan IoT. Kami telah mengalami banyak upaya momentum percepatan digital di Indonesia," ujar Arunava Chakrabarty, Director of Intel APJ Teritorry, Channel Scale and Partners.
Linda Dwiyanti, Director of Marketing and Operations, Microsoft Indonesia mengatakan, "Jumlah software engineer di tanah air meningkat 11% lebih cepat di luar industri teknologi dibandingkan dalam industri teknologi, angka ini menunjukkan bahwa perusahaan, bahkan di luar industri teknologi merespon transformasi digital lebih cepat dari yang diperkirakan. Untuk bersaing dan tumbuh dalam kondisi ini setiap perusahaan akan membutuhkan tingkat intensitas teknologi yang cukup melalui implementasi teknologi digital yang lebih cepat. Microsoft Indonesia, sebagai salah satu penggerak transformasi digital menghadirkan berbagai solusi untuk meningkatkan intensitas teknologi ini melalui Solution Area kami seperti: Modern Workplace, Data & Artificial Intelligence, dan lain-lain. Kami ingin pelanggan kami yang menggunakan solusi ini untuk dapat memberdayakan karyawan mereka, lebih berinteraksi dengan pelanggan mereka, mentransformasi produk mereka, dan mengoptimalkan kemampuan operasionalnya."
"Transformasi digital telah mendominasi agenda setiap organisasi, oleh karena itu para pemimpin dan pembuat keputusan kini menggunakan data untuk menemukan cara baru berinteraksi dengan pelanggan dan tetap kompetitif. NetApp menawarkan organisasi solusi arsitektur pengelolaan data yang disederhanakan, seamless, dan terintegrasi from the edge to the core to the cloud. Melalui kerjasama strategis dengan Metrodata, kami dapat memberikan solusi hybrid multicloud komprehensif untuk mendukung pelanggan di lebih dari 150 kota di Indonesia dengan mengelola big hybrid multicloud data dan menyederhanakan operasi DevOps mereka," jelas Ana Sopia, Country Manager, NetApp Indonesia.
"Analis independen perusahaan Gartner memprediksi bahwa tahun 2020, pelanggan akan mengelola 85% dari hubungan daring mereka tanpa berinteraksi dengan manusia. Hasilnya, baru, pengalaman digital pelanggan yang mendalam dan AI merupakan kunci untuk memenangkan pengguna. Multiexperence development platforms (MXDP) memungkinkan pengembangan mobiliti, web responsif, progresif web aplikasi, suara, dan lebih dari itu organisasi dapat memberikan solusi dan mudah memasukkan pengalaman di masa depan. OutSystems, saat ini disebut sebagai Leader in the Gartner Magic Quadrant untuk MXDP, telah menambahkan kecerdasan buatan dan kemampuan machine learning bagi para low-code terkemuka pengembangan platform. Dengan OutSystems, organisasi mendapatkan kekuatan untuk memanfaatkan otomatisasi, big data, dan DevOps untuk menciptakan portal swalayan, merespon permintaan teks dan suara, meningkatkan layanan pelanggan, dan masih banyak lagi", kata Mark Weaser, Vice President of APAC, OutSystems.
Rully Moulany, Country Manager, Red Hat Indonesia: "Kami bangga dapat mendukung Metrodata Solution Day dan menampilkan Red Hat OpenShift, platform kontainer Kubernetes yang komprehensif dalam mengelola hybrid cloud dan menerapkan multicloud. Red Hat OpenShift optimis dalam meningkatkan produktifitas developer dan mempromosikan inovasi, serta telah dibangun guna mendukung kebutuhan pertumbuhan teknologi kontainer dalam membangun aplikasi yang dapat mendekatkan organisasi kepada kebutuhan pelanggan".
"Konferensi dan Eksibisi dalam satu hari ini menampilkan 11 Keynote Sessions dan 4 Customer Talks, 40 Trock Sessions termasuk 31 stan eksibisi yang menampilkan berbagai solusi teknologi terkini dari mitra bisnis Metrodata sekaligus tempat berkonsultasi secara langsung dengan para ahii teknologi," tutup Susanto. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar