Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Idul Adha merupakan momentum menstimulasi karakter kesalehan sosial bagi anak. Saat Qurban tiba, anak di berbagai lokasi Masjid seringkali, merasakan keseruan saat melihat hewan qurban akan disembelih. Meskipun sebagian anak ada tak siap saat melihat hewan kurban disembelih. Namun demikian, keseruan ini penting disisipkan pendidikan karakter kepada anak agar ia mampu menangkap makna yang dalam dari prosesi Qurban. Berikut tips yang perlu diperhatikan orangtua;
1. Ceritakan kepada anak ttg sejarah Qurban, agar anak mengetahui akar sejarah berikut nilai positifnya.
2. Ajak ada sholat Idul Adha. Mengajak anak dg sholat idul adha, tak hanya mendidik anak agar taat beribadah, namun ia bisa mengenal akan rangkaian idul adha.
3. Jangan paksa anak. Jika anak tidak mau ikut sholat idul adha, jangan paksa mereka. Sepanjang stimulasi terus dilakukan orangtua kepada anak dengan teknik yang baik, pada saatnya ia akan tumbuh kenyamanan untuk menjalankan sholat idul adha.
4. Tumbuhkan anak akan pentingnya budaya hormat dan patuh. Saat Ibrahim diperintah oleh Allah SWT utk mengurbankan anaknya, Nabi Ismail pun menunjukkan sikap hormat kepada orangtuanya dan patuh atas perintah Allah. Budaya hormat harus dididikkan kepada anak seiring kompleksitas tantangan perkembangan anak dewasa ini. Apalagi ajaran agama, budaya indonesia dan ketentuan UU 23 Tahun 2002 ttg Perlindungan Anak menegaskan bahwa hormat kepada orangtua dan guru merupakan kewajiban.
5. Jelaskan bahwa Qurban selain menjalankan perintah Allah juga mengajarkan utk berbagi kepada orang yg tidak mampu. Dengan demikian, qurban mengajarkan kepekaan sosial dan berbagi kepada sesama yg membutuhkan. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar