Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam perjalanan pemerintahan selama lima tahun periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, visi poros maritim dunia diwujudkan dalam berbagai kebijakan sebagai langkah dalam usaha untuk meningkatkan ekonomi sekaligus secara langsung memperkuat pertahanan dan keamanan laut Indonesia.
Saat ini Presiden Joko Widodo tengah bersiap untuk mengarungi periode kedua pemerintahan setelah memenangkan pemilihan presiden pada 17 April lalu. Seiring dengan hal itu, muncul berbagai pertanyaan apakah visi poros maritim dunia akan tetap diimplementasikan dalam berbagai kebijakan pemerintah selama lima tahun mendatang?
The Habibie Center menggelar seminar nasional "Prospek Poros Maritim Dunia di Periode Kedua Jokowi" hari Selasa, 06 Agustus 2019 pukul 10.00 - 13.00 wib bertempat di Hotel Le Meridien, Jakarta. Seminar nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, yaitu R Sjarief Widjaja selaku Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sebagai pembicara kunci di seminar nasional ini. Kemudian Jaleswari Pramodhawardani selaku Deputi V Bidang Polhukam dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Thomas Darmawan, Ketua Komite Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia), Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Periode 2001-2004 dan Mohammad Arif, Peneliti The Habibie Center
Seminar nasional ini bertujuan untuk mendiskusikan: (1) Di akhir masa jabatan pertama Presiden Joko Widodo, bagaimana visi poros maritim dunia telah diwujudkan dan (2) Menjelang masa jabatan kedua, apakah selama lima tahun ke depan visi poros maritim dunia akan tetap diimplementasikan dalam berbagai kebijakan pemerintah?
Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan ekonomi kelautan yang menjadi sumber kemakmuran. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki potensi maritim di berbagai bidang. Selain potensi tersebut, Indonesia juga diuntungkan dengan posisi berada di lokasi strategis secara politik maupun ekonomi.
Hal itu memberikan peluang bagi Indonesia sebagai jalur ekonomi global sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan keunggulan sekaligus ketergantungan tinggi pada bidang kelautan. Sangat logis jika kemudian muncul pemikiran kemaritiman yang dapat dijadikan tumpuan bagi rancangan pembangunan ekonomi nasional di masa depan melalui visi poros maritim dunia.
Poros maritim dunia menjadi salah satu visi penting diutarakan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2014. Pencanangan Indonesia sebagai poros maritim dunia dilakukan melalui pengembangan ekonomi berbasis maritim sehingga dapat tercipta kesejahteraan. Visi poros maritim dunia juga merupakan usaha untuk meningkatkan konektivitas dan keterjangkauan antarpulau di Indonesia.
Visi tersebut bertumpu pada tujuh pilar utama: (1) Maritim dan sumber daya manusia; (2) Pertahanan laut, keamanan,
penegakan hukum, dan keselamatan di laut; (3) Tata kelola kelautan; (4) Ekonomi dan infrastruktur laut; (5) Pengelolaan tata ruang laut dan perlindungan lingkungan; (6) Budaya maritim dan (7) Diplomasi maritim. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar