Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Seiring dengan meningkatnya laju urbanisasi, kebutuhan akan transportasi darat urban yang layak dan aman semakin meningkat. Hasil survei KKI yang bertajuk "Preferensi Konsumen terhadap Layanan Moda Transportasi Darat Urban di Indonesia" mengungkapkan bahwa ada empat faktor penting yang menjadi alasan konsumen memilih moda transportasi yaitu keamanan, keselamatan, kenyamanan dan keterjangkauan.
Survei ini dilakukan selama periode Februari - april 2019 dengan melibatkan 625 responden yang berada di 15 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan teknik random sampling.
Dr. David ML. Tobing, S.H., M.Kn., yang merupakan Ketua Komunitas Konsumen Indonesia serta Praktisi
Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia dan praktisi yang juga mewakili Indonesia di PBB dalam diskusi Kebijakan dan Hukum Perlindungan Konsumen di Jenewa awal bulan Juli 2019 mengungkapkan, seiring dengan tingginya perpindahan penduduk ke wilayah perkotaan, permintaan penduduk terhadap hadirnya transportasi yang memadai dan layak juga turut meningkat. Tanpa layanan transportasi yang layak, masyarakat akan tetap menggunakan kendaraan pribadi yang berkontribusi pada tingginya tingkat kemacetan di perkotaan.
"Moda transportasi perkotaan saat ini semakin baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun demikian, tidak hanya transportasi harus saling terintegrasi, tapi transportasi urban juga harus mengutamakan aspek
keamanan dan kenyamanan bagi penumpang. Melalui Survei ini, kami ingin mendalami pengalaman konsumen dalam memanfaatkan transportasi urban, sehingga bisa menjadi evaluasi dan rekomendasi bagi para pembuat kebijakan dan para pelaku bisnis di sektor transportasi," ujar David, saat jumpa pers di Restoran Batik Kuring, Kawasan SCBD, Lot 21, Kav. 52-53, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Senin siang, (30/7)
Berdasarkan hasil Survei KKl, ditemukan bahwa ada empat moda transportasi yang menjadi pilihan konsumen karena dianggap memenuhi empat faktor pemilihan tersebut. Keempat moda adalah ojek online, taksi online, bus trans dan KRL.
Menurut David, mantan Kepala Badan Perlindungan Konsumen (BPKN) itu, dua brand jasa transportasi online, yakni Go-Jek dan Grab, adalah yang paling melekat di konsumen. Akan tetapi, katanya, preferensi konsumen untuk memilih layanan Go-Jek ditunjukkan David lebih tinggi, yaitu mencapai 36% dari total responden sedangkan pengguna layanan Grab menunjukkan angka 32%, dan yang memanfaatkan keduanya mencapai 32%.
Imran Gunawan T selaku Kepala Divisi Research and Development Komunitas Konsumen Indonesia mengatakan, ada sejumlah faktor yang mendukung preferensi konsumen untuk lebih memilih brand asal merah putih. Di antara pengguna taksi online, Go-Jek memiliki tingkat preferensi konsumen lebih tinggi daripada Grab pada semua aspek, yaitu pada aspek keterjangkauan tarif (54%), aspek keamanan (59%), kehandalan layanan (60%), keramahan (57%), dan kenyamanan serta kebersihan (59%). sedangkan, KRL dan bus trans dipilih responden dikarenakan kemampuannya dalam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan konsumen selain juga dapat diandalkan untuk ketepatan waktu layanannya.
Khusus KRL, lanjut Imran, kebijakan pemerintah untuk membangun moda transportasi yang terintegrasi dengan transportasi publik lainnya menjadikan KRL sebagai salah satu moda transportasi yang cukup popular digunakan oleh konsumen.
"KKI menilai perlunya setiap aplikator mengikutsertakan mitra pengemudi dalam pelatihan sistematik dan memastikan setiap mitra telah menerapkan SOP penyediaan layanan yang benar secara menyeluruh di semua bentuk layanan yang diberikan," tegas David.
Dengan meningkatkan awareness mengenai keamanan penumpang di antara mitra pengemudi ojol, David meyakini hal itu akan dapat dengan sendirinya mempertahankan loyalitas pelanggan untuk lebih sering menggunakan produk dan layanan yang diberikan operator ojol tersebut," tutup David. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar