Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Eagle High Plantations Tbk (EHP) menggelar Paparan Publik
hari Jum'at pagi, 26 Juli 2019 pukul 09.30 - 10.00 wib bertempat di Ruang Seminar 2 Tower 2 Lantai 1 Bursa Efek Indonesia JI. Jend. Sudirman Kav. 52- 53 Jakarta. Direksi yang hadir antara lain: Denys Collin Munang, direktur EHP, Gelora Sinuraya, direktur EHP, dan Henderi Djunaidi, direktur EHP, dan Sebastian Sharp, investor relations EHP.
PT Eagle High Plantations Tbk pada pertengahan Juni lalu menerima HR Asia Award sebagai salah satu Perusahaan penerima "Indonesia's Best Companies to Work for in Asia 2019". Penghargaan ini diselenggarakan oleh HR Asia - BMI, yakni suatu lembaga media publikasi untuk HR Profesional yang berbasis di Malaysia. EHP terpilih setelah bersaing dengan 280 perusahaan besar di Indonesia, Penghargaan ini mencerminkan EHP sebagai perusahaan pilihan yang nyaman bagi karyawan.
Sebelumnya, pada tanggal 10 Mei lalu, Pabrik kelapa sawit EHP berhasil meraih sertifikat dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO). Perolehan sertifikat RSPO ini merupakan salah satu perwujudan dari komitmen EHP terhadap penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan usaha guna mencapai keseimbangan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.
Satrija Budi Wibawa, Sekretaris Perusahan Eagle High Plantations menjelaskan, PT Eagle High Plantations Tbk dalam rangka mengantisipasi berbagai tantangan dalam usaha kelapa sawit, termasuk masih rendahnya harga CPO di pasar global mengangkat Ramesh Veloo sebagai direktur utama dan Gelora Sinuraya sebagai direktur.
"Bapak Ramesh Veloo dan Bapak Gelora Sinuraya adalah para profesional yang sudah malang melintang di industri perkebunan, khususnya kelapa sawit, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di berbagai perusahaan perkebunan multinasional. Dengan pengalaman panjang tersebut, beliau diharapkan dapat memperkuat kinerja Perseroan di tengah melemahnya industri kelapa sawit yang ditekan oleh trade war dan kampanye negatif sawit dari Uni Eropa. Tantangan terberat saat ini bertambah seiring masih rendahnya harga CPO di pasar global," ujar Satrija saat paparan publik di Jakarta.
Gelora Sinuraya, direktur EHP mengatakan, Sebagaimana diketahui, kelapa sawit merupakan bidang usaha jangka panjang. EHP tentunya berkomitmen terhadap investasi ini untuk masa depan. Oleh karena itu, EHP optimis bahwa harga CPO akan terus naik di masa mendatang seiring dengan terus bertumbuhnya kebutuhan minyak nabati dunia. Selain itu, moratorium lahan sudah efektif dan hal ini merupakan indikasi batasan suplai. Ditambah rencana pemerintah mengimplementasikan B20 menjadi B30 akan mendorong peningkatan harga CPO.
Fokus EHP saat ini antara lain mengelola keuangan dan operasional kebun secara efektif dan efisien. Selain itu juga mengoptimaikan sumber daya manusia yang berorientasi pada peningkatan produktivitas.
Kata Gelora Sinuraya, beberapa langkah ini didukung dengan penerapan teknologi informasi. Yaitu, aplikasi Jedox untuk membantu pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Digital Harvesting System untuk memastikan pengelolaan yang akurat dan peningkatan produktivitas panen tandan buah segar (TBS). EHP juga terus mengupgrade Plantation Management System untuk membantu pengelolaan operasional, temasuk sumber daya manusia, secara efektif dan efisien.
"Semua teknologi informasi tersebut terintegrasikan ke dalam SAP S4HANA, platfom teknologi yang memudahkan analisa dan reporting sekaligus monitoring operasional perusahaan dengan pengumpulan data yang kredibel dan akurat," ujar Gelora Sinuraya.
Sebagaimana diketahui, lanjut Gelora Sinuraya, pada kuartal satu tahun ini, produksi TES, CPO dan PK meningkat masing-masing 40%, 33% dan 25% atau menjadi sebesar 359,966 ton, 74,718 ton dan 11.431 ton, dibanding produksi pada periode yang yang sama tahun lalu.
"Sedangkan pendapatan EHP pada kuartal satu tercatat Rp637.96 miliar, atau meningkat hanya 1% dibanding kuartal satu tahun lalu. Sehubungan dengan penurunan harga yang cukup tajam, EHP masih membukukan rugi bersih sebesar Rp262 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu," tutup Gelora Sinuraya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar