Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Bertepatan dengan momentum perayaan Hari Anak Nasional, Suntory Holding Limited (SHD) dan Suntory Garuda Beverage (SGB) secara resmi meluncurkan Program pendidikan air Mizuiku, hari Senin siang, 22 Juli 2019 bertempat di The Icon Hotel Morrisey di Jakarta. Mizu berarti “air”, sedangkan iku berarti "pendidikan” dalam bahasa Jepang. “Mizuiku - Aku Cinta Air Bersih” adalah proyek berkelanjutan untuk mempromosikan kesadaran pelestarian air bersih kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak-anak tersebut diharapkan menjadi agen-agen perubahan dalam usaha pelestarian air bersih, terutama bagi keluarga dan teman-teman mereka.
Sebagai fase pertama di tahun 2019/2020, Mizuiku menargetkan edukasi air untuk 2.500 anak-anak SD berusia antara 10 hingga 11 tahun, di empat daerah termasuk Gowa (Makassar, Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Tangerang (Banten) dan Sidoarjo (Jawa Timur). Gowa dan Banjarbaru terpilih sebagai lokasi pertama implementasi Mizuiku di Indonesia yang sukses mengedukasi 500 murid dan guru di empat sekolah dasar pada Q1-Q2 2019. Berikutnya, Mizuiku akan diperluas ke Tangerang dan Sidoarjo, pada Q3-Q4 2019.
Charles Rossi, Chief Executive Officer, SGB, mengatakan, “Sebagai perusahaan terkemuka untuk minuman dalam kemasan, pelestarian air bersih termasuk sumbernya sangat penting bagi kami. Program Mizuiku mencerminkan filosofi perusahaan "Mizu To Ikiru – atau secara harafiah dapat diartikan, “Hidup dengan Air", yang maknanya lebih dari sekedar memproduksi berbagai produk minuman yang ramah lingkungan dan mengerahkan karyawan kami untuk menjadi relawan.
Mizuiku adalah program edukasi pelestarian air dari Suntory yang unik dan dirancang untuk membawa anak-anak untuk lebih menyadari keindahan alam dan pentingnya air bersih, serta mendorong mereka untuk mencari cara agar dapat melestarikan sumber air bagi masa depan kita semua. Program Mizuiku terdiri dari tiga sesi pembelajaran yang dilakukan baik di dalam maupun di luar ruangan untuk memberikan siswa kesempatan menjelajahi semua aspek pelestarian air bersih. Pembelajaran dilakukan melalui diskusi interaktif, permainan, lagu dan tarian serta praktek di lapangan yang dirancang agar mereka termotivasi untuk melestarikan air bersih.
Evelyn Indriani, Head of Corporate Relations & Communications, SGB, mengatakan, “Modul Mizuiku juga mencakup cara-cara pelestarian air bersih sederhana, seperti penghijauan, penyaringan air dan biopori. Mizuiku juga mengajak anak-anak untuk mengunjungi pabrik SGB terdekat untuk melihat proses produksi dan pengolahan air."
Turut hadir dalam acara peluncuran Mizuiku di Jakarta yaitu perwakilan pemerintah dari Gowa, Sidoarjo, Tangerang, dan Banjarbaru, serta eksekutif senior dari Suntory Group dan Suntory Garuda Beverage (SGB), mitra LSM, guru dan siswa dari sekolah Mizuiku di Tangerang.
Pendidikan pelestarian air bersih sama pentingnya dengan aktivitas melestarikannya
Tasya Kamila, selebriti dan pemerhati lingkungan di Indonesia, menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan sebagai bagian terpadu dari program pelestarian lingkungan. “Alam memberi begitu banyak hal secara cuma-cuma kepada kita. Tak hanya udara bersih, air bersih, alam yang indah, pemandangan yang menakjubkan, namun masih banyak lagi. Maka sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan alam agar anak-anak kita tidak memanen masalah yang kita tanam pada hari ini."
Dr. Sci. Rachmat Fajar Lubis, ahli hidrogeologi dari IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), mengatakan, “Salah satu visi kami dari komunitas para ahli geologi Indonesia, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan keilmuan geologis dan bagaimana cara melestarikan sumber air bersih.'
Kassandra Putranto S.Psi, psikolog klinis, mengatakan, “Sesuai tahapan cognitive development Jean Piaget pada manusia, umur 10-12 adalah masa-masa paling tepat untuk mengedukasi anak sekaligus menanamkan pemahaman dan motivasi untuk melestarikan sumber air bersih, karena pada usia tersebut mereka sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak. Diawali dengan informasi lengkap agar mereka memahami pentingnya melestarikan air bersih. Selanjutnya kita munculkan kepedulian dan keinginan untuk berbuat sesuatu dalam usaha pelestarian. Terakhir, menumbuhkan semangat agar mereka punya keyakinan bahwa mereka dapat ikut terlibat dalam berbagai upaya melakukan usaha pelestarian tersebut."
Sekilas Capaian Program Mizuiku dari Suntory
Program Mizuiku dari Suntory telah berlangsung selama 16 tahun. Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2004 di Jepang, Mizuiku memberi kesempatan kepada generasi muda untuk belajar dari mana air bersih itu berasal, memahami pentingnya air maupun hutan untuk menjaga ketersediaan sumber air bersih.
Yuko Koshiishi, General Manager Corporate Social Responsibility, Suntory Holding Japan, mengatakan, “Di Suntory, kami percaya bahwa merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memelihara ekosistem alami di hutan demi menjaga ketersediaan air tanah yang berkualitas. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk memastikan air dan lingkungan tetap alami dan berlimpah bagi generasi mendatang, Suntory mendesain program edukasi pelestarian air bersih dan alam, yaitu Mizuiku."
Seiring dengan berkembangnya Suntory ke seluruh dunia, program Mizuiku juga terus diperluas. Pada 2015, Suntory meluncurkan Mizuiku di Vietnam. Lebih dari 18,000 siswa telah berpartisipasi di dalamnya. Bulan lalu, program Mizuiku diluncurkan di Thailand dan hari ini, Mizuiku secara resmi diluncurkan di Indonesia. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar