Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Berlangsung acara 60 Tahun Kembali ke Dekrit 5 Juli 1959 pada Jumat (5/7) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Acara cukup singkat, mulai pukul 10.22 hingga pukul 11.12 pagi.
Hadir sejumlah tokoh nasional dan aktivis senior seperti Sri Bintang Pamungkas, Suripto, Ki Gendeng Pamungkas, Gatot, Nur Hidayat, Muslim Arbi, Andi, Nur Lapong, dan lain sebagainya.
Mereka menginginkan diberlakukannya kembali UUD 1945 asli dengan tidak menafikan semangat dari Piagam Jakarta. Hanya dengan semangat kembali ke UUD 1945, yaitu mengikuti pesan Bung Karno agar jangan sekali-kali melupakan sejarah bangsa Indonesia.
"Kami berpikir bahwa Indonesia harus diselamatkan dengan cara revolusioner, yaitu kembali ke UUD 1945 sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno pada 5 Juli 1959, 60 tahun silam." Kata Sri Bintang Pamungkas sebagai pembaca deklarasi Proklamasi Revolusi Konstitusi.
Sementara itu Ki Gendeng Pamungkas mengherani apa yang terjadi hari ini tentang proses Cinaisasi ada dimana-mana saat ini. Sebagai Presiden Front Pribumi ia berharap ekspansi Cina baik, secara ekonomi, sosial dan budaya serta politik menjadi konsentrasi kita bersama.
"Jangan sampai terjadi apa yang dikuatiri oleh H. Agus Salim, bahwa bangsa ini akan menjadi tamu di negeri sendiri, atau perkataan Bung Hatta yang lebih memilih Indonesia tenggelam ke dasar laut dari pada menjadi babu dari bangsa lain," Komentar Ki Gendeng Pamungkas. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar