Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Bentoel Internasional Investama Tbk ("Perseroan") menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB") hari Kamis, 20 Juni 2019 pukul 08.00 - 10.00 wib bertempat di Financial Club Jakarta, Graha CIMB Niaga, Lantai 2, Financial Hall, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta Selatan.
Mercy Francisca Hutahaean, Direktur Legal & External Affairs dalam publik expose setelah RUPST & RUPSLB mengatakan, Perseroan menyetujui dan mengesahkan Laporan Direksi mengenai jalannya usaha Perseroan dan administrasi keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Sementara itu, lanjut Francisca, RUPSLB menyetujui rencana Perseroan untuk memindahkan kegiatan usaha penunjang Perseroan yaitu aktivitas konsultasi manajemen Perseroan menjadi kegiatan usaha utama Perseroan. Aktivitas konsultasi manajemen akan difokuskan untuk kepentingan internal Bentoel Group.
Francisca menambahkan, Perseroan pada tahun 2018 dapat mempertahankan posisinya sebagai perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia
dengan pangsa pasar sekitar 8%.
dengan pangsa pasar sekitar 8%.
"Bentoel Group berhasil mempertahankan dan meneruskan pertumbuhan di tahun 2018 melalui berbagai inisiatif, mulai dari peningkatan brand dan produk, pengembangan pemasaran dan distribusi, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia," kata Francisca Hutahaean.
Dewan Komisaris menegaskan bahwa Perseroan, sebagai bagian dari British American Tobacco Group, telah menjadi negara penghubung ekspor dalam British American Tobacco Group. Negara tujuan ekspor dari Perseroan bertambah menjadi 19 negara pada tahun 2018 dari sebelumnya 8 negara pada tahun 2016.
Sampai hari ini, Francisca menuturkan, Perseroan telah melakukan ekspor ke 19 negara dengan nilai lebih dari Rp. 4 triliun. Hal ini merupakan bukti bahwa Perseroan sepenuhnya mendukung program peningkatan ekspor yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Valuta asing USD dari ekspor juga membantu upaya Pemerintah dalam menstabilkan nilai tukar Rupiah.
"Perseroan telah berkontribusi sebesar Rp. 71 triliun kepada Pemerintah selama 5 tahun terakhir (2013-2018) dalam bentuk pembayaran cukai dan pajak-pajak lain. Pada tahun 2018 saja, Perseroan telah membayar sekitar Rp. 14,1 triliun kepada pemerintah melalui pembayaran cukai, Pajak Daerah, dan Pajak Pertambahan Nilai produk tembakau," tutup Francisca. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar