Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sequis menggelar seminar kesehatan dengan tajuk Waspada Penyakit Degeneratif sekaligus meluncurkan produk asuransi kesehatan barunya, yaitu Sequis Q Infinite MedCare (SQIMC), hari Selasa, 18 Juni 2019 pukul 11.00 wib bertempat di Sequis Center lt 11, Jl Jend Sudirman No. 71 Jakarta. dihadiri President Director & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis Life Tatang Widjaja didampingi Director & Chief Agency Officer Sequis Life Edisjah, Direktur & Chief Operating Officer Sequis Life Yeoh Ah Thoo, Direktur & Chief Financial Officer Lilyan Hidayat serta Brand Ambassador Sequis Donna Agnesia.
Seminar dengan tajuk Waspada Penyakit Degeneratif menghadirkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Alergi Imunologi RS Premier, dr. Prasna Pramitha, SpPD, K-Al,FINASIM, MARS yang memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat, manfaat medical check up, dan informasi mengenai penyakit autoimun. Disediakan juga medical check up kesehatan secara gratis dari RS Premier kepada para peserta seminar.
Penyakit degeneratif dapat menyerang siapa saja karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang mengintai serta kurangnya kesadaran untuk mempraktikkan gaya hidup sehat. Untuk itu, Sequis senantiasa berbagi informasi mengenai bahaya gaya hidup yang buruk karena dapat mengancam kesehatan. Dengan menjalani gaya hidup yang lebih baik maka kondisi jasmani lebih prima sehingga tidak terserang penyakit yang berpotensi menggangu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Apalagi kesehatan adalah modal awal dan investasi menuju hari esok yang lebih baik.
Waspada Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif bermula dari gaya hidup yang tidak sehat karena sering terjebak dalam rutinitas, sehingga lupa menjaga kesehatan. Gaya hidup yang buruk tersebut, seperti kurang beristirahat, minum air kurang dari 2 liter sehari, mengonsumsi makanan cepat saji, kurang berolahraga, merokok, dan
mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan. Akibatnya, penyakit-penyakit degenegeratif pun mengintai, seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner, dan stroke semakin meningkat.
"Penyakit degeneratif jangan diabaikan karena dapat berkembang menjadi penyakit kritis jika gaya hidup tidak segera diperbaiki. Misalnya, kurang istirahat dapat menyebabkan darah tinggi. Ini bisa menjadi pencetus terjadinya stroke dan penyumbatan kemudian penyumbatan itu juga berpotensi menyebabkan terjadinya kelumpuhan," ujar dr. Prasna.
Makanan biasanya menjadi pemicu yang sering bagi penyakit degeneratif. "Misalnya saja di tempat kerja, biasanya kita lebih memilih jajan sehingga yang dikonsumsi pastinya makanan yang tidak sehat, seperti gorengan. Padahal alangkah lebih baik bila menyiapkan sendiri bekal dari rumah seperti sandwhich, buah dan jika ingin kudapan kecil pilihlah yang bernutrisi atau rendah kalori," ujarnya. Namun demikian, gaya hidup sehat tidak hanya soal makanan bergizi tetapi juga pola hidup, seperti cukup tidur, rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, dan mampu mengelola stres," tambahnya.
Selain soal gaya hidup dan pola makan, dr. Prasna menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan kerja dan tempat tinggal. Katanya, sekalipun sudah didukung dengan pola makan yang bernutrisi dan rutin berolahraga tetapi bila lingkungan tidak bersih akan tetap berpotensi menurunnya sistem pertahanan tubuh dan akan mudah terserang penyakit.
Kontrol Kesehatan Secara Medis
Dr. Prasna menyarankan agar masyarakat mulai disiplin untuk hidup sehat dan waspada pada penyakit akibat gaya hidup yang buruk, salah satunya adalah melakukan kontrol kesehatan.
"Jika kita sudah terdeteksi mengidap darah tinggi atau diabetes maka otomatis harus rajin kontrol ke dokter,
mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter, dan menjalani gaya hidup sehat. Jangan takut melakukan check-up ke dokter karena khawatir akan hasilnya. Walaupun penyakit seperti darah tinggi dan diabetes tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol dengan cara tersebut," ujar dr. Prasna.
Dr. Prasna menganjurkan agar masyarakat rajin mengontrol kesehatan secara medis, yaitu dengan melakukan check-up ke dokter terutama bagi yang sudah berusia 35 tahun ke atas. "Bila sudah berusia 35 tahun ke atas perlu dilakukan medical check-up(MCU) minimal sekali dalam setahun. lika sudah berusia 50 tahun ke atas sebaiknya melakukan check up menjadi 6 bulan sekali dan harus rutin kontrol teratur ke dokter. Pasien juga jangan menunggu hingga obat rutin yang harus dikonsumsi habis baru kontrol ke dokter karena beberapa penyakit penyakit, seperti darah tinggi diharuskan rutin mengonsumsi obat resep dokter," kata dr. Prasna.
Mengenai MCU, dr. Prasna menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap, urine, fungsi hati, asam urat, profil lipid, elektrolit, ginjal, dan kadar vitamin D. Vitamin D adalah salah satu kandungan terpenting untuk metabolisme tubuh. Orang yang kekurangan vitamin D akan cenderung mengalami alergi makanan dan lingkungan.
la juga menambahkan soal pentingnya kita mendapatkan vaksin lengkap dan berkelanjutan untuk meningkatkan imunitas tubuh. "Kita mungkin sudah pernah menerima vaksin lengkap ketika balita bukan berarti orang dewasa tidak memerlukan vaksin karena vaksin berfungsi sebagai pelindung terhadap berbagai penyakit. Sekalipun Anda sudah pernah mendapatkan vaksin ketika balita, beberapa vaksin tetap membutuhkan booster yang perlu diulang setiap tahun seperti vaksin influenza yang harus diantisipasi sebelum musim flu datang. Vaksin yang diperlukan orang dewasa, seperti vaksin influenza, pneumonia dan kanker serviks," imbuh dr. Prasna.
Lindungi Diri dan Keluarga Dengan Asuransi Penyakit, kecelakaan, dan kematian adalah hal-hal tidak terduga dan tidak bisa dihindari yang dapat menggerus keuangan keluarga. Belum lagi setiap tahunnya biaya kesehatan semakin mahal maka penting untuk memiliki perlindungan asuransi kesehatan sejak dini.
Oleh sebab itu, Tatang Widjaja selaku President Director & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis Life mengatakan, Sequis meluncurkan Sequis Q Infinite MedCare (SQIMC), produk asuransi tambahan yang memberikan perlindungan kesehatan hingga Rp90 miliar/tahun dengan fasiltas perawatan VIP/VIP di Indonesia dan 1 tempat tidur di seluruh dunia tergantung plan) dengan 4 pilihan plan rawat inap di Indonesia atau luar negeri yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dan memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh hingga usia 100 tahun. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar