Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) merupakan HYAMN Group adalah perusahaan induk di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan bahan bangunan dan perlengkapan rumah tangga.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 oleh William Ngasidjo Achmad sebagai bisnis dagang bahan bangunan. Dengan potensi besar untuk terus bertumbuh, HYAMN Group dikembangkan menjadi perusahaan induk dari 6 (enam) anak perusahaan yang berkecimpung di bidang usaha manufaktur dan perdagangan dalam industri bahan bangunan, peralatan teknik, serta perlengkapan rumah tangga. Visi Perseroan adalah menjadi
perusahaan bahan bangunan dan perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia, baik dalam bisnis manufaktur maupun perdagangan.
William Ngasidjo Achmad selaku Presiden Direktur dalam paparan publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyampaikan, Perseroan berkomitmen untuk terus memberikan kinerja yang solid dan bertumbuh, dimana pada tahun 2018 Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 74% menjadi sebesar Rp865 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 497 miliar.
Pencapaian tersebut terutama didukung oleh kenaikan penjualan dari anak-anak usaha Perseroan, PT HMP (+41%), PT DKTU (+12%), PT KBP (+128%), PT MPJ (+10%), PT RLW (21%), PT HAS (+244%), dan PT HK Metal (+46%)." ujar William saat jumpa pers di gedung CIMB lt.2 Jakarta, Senin (27/6).
Di tahun 2018, lanjut William, segmen bisnis perdagangan menyumbang sebesar 72% dari total pendapatan, sedangkan manufaktur menyumbang sisanya. Sementara itu, berdasarkan dari jenis produk, penjualan aluminium dan baja ringan masih menjadi kontributor utama pendapatan yaitu sebesar 83%. Karena kenaikan penjualan tersebut, laba bersih ikut terkerek naik sebesar 93% menjadi Rp88 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp45 miliar.
Pada kuartal pertama 2019, William menambahkan, Perseroan membukukan kenaikan penjualan sebesar 55% menjadi Rp357 miliar dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp230 miliar. Peningkatan penjualan tersebut sebagian besar dipicu oleh kenaikan dari penjualan anak-anak usaha Perseroan, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada PT HAS yang naik 258% menjadi Rp129 miliar. Di kuartal pertama 2019 ini, porsi penjualan Perseroan yang berasal dari segmen bisnis perdagangan menyusut menjadi 60%, sedangkan sisanya segmen bisnis manufaktur. Kedepannya, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan porsi manufaktur dan perdagangan menjadi 50:50.
Salah satu anak usaha Perseroan, PT HAS, telah melakukan ekspor perdananya ke Amerika dan Belanda. Di tahun 2019, William mengatakan, HAS menargetkan untuk ekspor ke Australia dan Canada. Saat ini Perseroan sedang dalam proses pembuatan sertifikasi DNV GL sebagai syarat untuk ekspor ke Australia.
Untuk kedepannya, "Perseroan akan berfokus terhadap empat pilar, yaitu berfokus pada ekspor, industri, proyek dan retail. Dari segi ekspor, Perseroan akan terus menambah dan mengembangkan negara ekspor baru, dari segi industri, Perseroan akan mengembangkan ke industri-industri potensial, seperti industri kereta api, solar panel. Kemudian, dari segi proyek, Perseroan akan terus menyasar proyek-proyek pemerintah, seperti proyek sejuta rumah dan juga proyek rumah bersubsidi. Dari segi retail, Perseroan akan terus mengembangkan agen-agen pemasaran di seluruh Indonesia dan juga mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar," tutup William.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar