Duta Nusantara Merdeka | Bogor
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) menggelar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan hari Rabu pagi, 12 Juni 2019 pukul 10.00 - 12.00 wib bertempat di Zest Hotel Internasional - Meeting Room Jl. Raya Pajajaran No. 27, Bogor, dihadiri para direksi Perseroan.
Dwi Rianta Soerbakti selaku Direktur PT Eka Sari Lorena Transport Tbk menyampaikan, Tahun 2018 merupakan tahun ke-3 pelaksanaan program konsolidasi dan perubahan model bisnis bagi PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Dalam 3 tahun terakhir ini, perseroan secara berkesinambungan telah melakukan beberapa hal untuk menyehatkan kondisi Perseroan.
"Rute-rute yang berkompetisi langsung dengan kereta api dan pesawat udara telah ditutup. Di sektor Busway Transjakarta yang merupakan penyumbang kerugian terbesar telah selesai Perjanjian Kerjasamanya yang telah berlangsung sejak tahun 2008," ujar Dwi kepada awak media saat paparan publik sesudah
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta.
Dwi menambahkan, Perseroan melanjutkan strategi bisnis yang sudah dijalankan pada tahun 2017 salah satunya yaitu merubah "Business Model" dari layanan "Mass Public Transportation" menjadi "Boutique Mass Transportation".
Hal ini merupakan strategi Perseroan untuk menciptakan "Product and Services Differentiation" yang signifikan dibandingkan para pesaing. "Perseroan juga melanjutkan evaluasi trayek AKAP, dimana trayek-trayek yang bersinggungan langsung dengan moda transportasi udara dan kereta api sebagian sudah dialihkan ke trayek-trayek lain yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan," jelas Dwi.
Di awal semester II tahun 2018, lanjut Dwi, Perseroan telah melakukan ekspansi jenis angkutan darat yang baru yaitu "Corporate Rental" dengan masa kontrak kerja di atas 1 tahun. Selain itu, kata Dwi, Perseroan juga mempertajam "Commuter Lines" yaitu Transjabodetabek Reguler (TJR) dan Jakarta Residence Connection (JRC). Perseroan juga akan memasuki layanan angkutan dimana Bandara pada tahun 2018 telah mendapat "lzin Prinsip" dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTU) sebanyak 43 trayek yang melayani rute-rute sebagai berikut:
- Kota Wisatawan/LegendaWisata/Mall CiputraCibubur-Bandara Halim Perdana Kusuma
- Rancamaya/Royal Tajur/Depo Lorena Bogor-Bandara Halim Perdana Kusuma
- South Quarter, Mall Point Square- Bandara Halim Perdana Kusuma
- South Quarter, Mall Point Square- Bandara Soekarno Hatta
- Q-Biq, AEON Mall, Halte Trans BSD- Bandara Halim Perdana Kusuma
- Q-Biq, AEON Mall, Halte Trans BSD-Bandara Soekarno Hatta
"Potensi angkutan Bandara tersebut juga dilihat oleh Perseroan sebagai suatu yang meningkatkan kinerja kerja dimasa mendatang dan saat ini Perseroan telah menjalankan 2 rute yaitu:
- Kota Wisata/Legenda Wisata/Mall Ciputra Cibubur- Bandara Halim Perdana Kusuma
- Rancamaya/RoyalTajur/Depo Lorena Bogor- Bandara Halim Perdana Kusuma.
Rute-rute lainnya akan dijalankan secara bertahap mulai bulan Juli 2019," imbuh Dwi.
Dari segi pemasaran, kata Dwi, Perseroan terus memperkuat Digital Marketing & e-Ticketing (on-line ticketing dan penjualan di Traveloka, AlfaMart dan Indomart) dalam hal pembayaran tiket yang Ä‘ipesan oleh calon penumpang melalui situs Perseroan www.lorena-transport.com untuk memudahkan para penumpang membeli tiket, serta memperkuat kerjasama dengan Cargo & ESL Logistic sebagai mitra pendukung cargo & logistic.
"Melalui penjualan tiket e- commerce cakupan wilayah pemasaran Perseroan tidak terbatas hanya di wilayah Indonesia, saja bahkan hingga keluar negeri, sehingga para pelancong asing bisa merancangr perjalanannya selama di Indonesia," tutup Dwi. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar