Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin yang terdiri dari: Tim 7, Militan 34, Forum Kajian Fitnah Akhir Zaman, Muslim Cyber Army-Jokowi, Sahabat Jokowi & Panca Tunggal- Banten menggelar konferensi pers Terkait hasil sidang BAWASLU, yang menolak tuduhan adanya kecurangan TSM kepada pihak kubu 01, hari Selasa, 21 Mei 2019 pukul 16.30 - 17.30 wib bertempat di Ruang Jampang 3-4 Lantai 3, Fave Hotel PGC Cililitan, JI. MayJen Soetoyo No. 76, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Prof.DR.KPAr. Anwar Husin, SH.MH.MM selaku Militan 34 menyatakan, Aliansi Relawan Pemenangan Jokowi-Amin mendesak pemerintah Rl untuk mencabut paspor atau kewarganegaraan Muhammad Rizieq Shihab, karena yang bersangkutan sudah membahayakan keamanan Negara dan tidak taat terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.
Diki Candra MM selaku Ketua Muslim Cyber Army-Jokowi mengatakan Saudara Muhammad Rizieq Shihab seperti yang kita ketahui, selalu membuat statement yang berulang-ulang tentang masalah kecurangan-kecurangan, bahkan kecurangan bersifat terstruktur, masif dan sistematis, bahkan menyerukan mengadakan people power dan sebagainya, ini tentu membuat situasi didalam negeri menjadi panas, bahkan situasi yang bisa tidak terduga terjadi adalah seperti situasi di Timur Tengah dan sebagainya yaitu perang saudara yang ditimbulkan dari satu kebencian yang mendalam, karena bagi umat islam, ini dianggap sebuah pengkhianatan yang mana harus dihadapi dengan jihad, ini satu hal sangat rawan bagi masyarakat Indonesia.
"Kepada Muhammad Rizieq Shihab beberapa hari yang lalu saya sudah menantang mubahalah, saya pribadi menantang itu kepada beliau, namun sampai hari ini tidak ada jawaban, padahal semua media sudah memberitakan, kita lihat seandainya Muhammad Rizieq Shihab dan Amin Rais dalam beberapa hari tidak berani menerima tantangan ini, berarti mereka bohong," tegas Diki.
"Mubahalah adalah doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memohon jatuhnya laknat Allah SWT atas siapa yang berbohong."
Tujuan mubahalah itu untuk membuktikan siapa yang berbohong dan siapa yang jujur atas penilaian bahwa Pemilu 2019 penuh kecurangan.
"Dengan meminta kepada Allah SWT berupa laknat mati dalam keadaan hina satu bulan setelah mubahalah, bagi siapa yang salah atau bohong atas berbagai tuduhan kecurangan," kata Diki.
Berhubung saudara Muhammad Rizieq Shihab ada di luar negeri, Mubahalah bisa dilakukan dengan Teleconference dan semua caranya yang sesuai syariat Islam," tutup Diki.(Arianto)
Tujuan mubahalah itu untuk membuktikan siapa yang berbohong dan siapa yang jujur atas penilaian bahwa Pemilu 2019 penuh kecurangan.
"Dengan meminta kepada Allah SWT berupa laknat mati dalam keadaan hina satu bulan setelah mubahalah, bagi siapa yang salah atau bohong atas berbagai tuduhan kecurangan," kata Diki.
Berhubung saudara Muhammad Rizieq Shihab ada di luar negeri, Mubahalah bisa dilakukan dengan Teleconference dan semua caranya yang sesuai syariat Islam," tutup Diki.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar