Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Mengembangkan usaha sendiri merupakan strategi dalam menghadapi persaingan global yang semakin meningkat. Sejak 2014 diselenggarakan Call for Proposal sudah membantu puluhan lembaga dan UMKM di daerah untuk bangkit dan lebih profesional. Sejumlah 30 peserta dari 19 lembaga di seluruh Indonesia akan mengikuti Capacity building dan seleksi akhir dari tanggal 1 – 3 Mei 2019 yang bertempat di Arimbi Suite, Jakarta Selatan. Sabtu (4/5)
“"Ada maksimal 10 lembaga terpilih nantinya yang akan kita support. Kita melihat dari aspek konten-konten programnya. Jadi memastikan program terpilih selaras dengan value-value yang ditentukan oleh Dompet Dhuafa, Ini adalah proses dari seleksi dari program Call for Proposal Dompet Dhuafa,terang Udhi Tri Kurniawan selaku General Manager Ekonomi Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa sebagai inisiator program Call for Proposal akan memberikan beberapa dukungan atas program yang diajukan oleh peserta. Dimana nantinya lembaga terpilih akan diberikan bantuan modal dan pendampingan program. Pada awal diselenggarakannya call for proposal tahun 2014 terdapat 7 pemenang, di tahun 2015 terdapat 8 pemenang, tahun 2016 terdapat 10 pemenang dan tahun 2018 terdapat 8 pemenang. Pada tahun 2017 tidak diselenggarakan karena pelaksanaan call for proposal 2016 yang tertunda. Selain itu juga pada tahun 2019 terdapat 105 proposal pengajuan yang diterima oleh Dompet Dhuafa yang dikirimkan oleh para lembaga untuk syarat mengikuti call for proposal.
Para peserta call for proposal diberikan beberapa materi pengembangan kapasitas. Dimana bisa menjadi bahan referensi program atau grand making yang ingin mereka ajukan. Dari 19 lembaga yang mengikuti Call for Proposal, nantinya akan dipilih maksimal 10 lembaga. Selain itu juga, Dompet Dhuafa akan memberikan dukungan dalam dua hal, yaitu sumber daya berupa dana program, yang kedua dalam bentuk Capacity building, berupa pendampingan program. Sehingga program bisa dijalankan dengan baik. Mereka bersama menimba ilmu dalam Capacity Building, yang merupakan salah satu tahap dalam seleksi Call for Proposal.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Call for Proposal tahun ini akan membagi modal yang diberikan menjadi dua. 70% modal akan diberikan sebagai hibah, 30% lainnya aja masuk sebagai investasi Dompet Dhuafa. Dengan hal tersebut, maka program usaha yang dilakukan lembaga terpilih akan lebih berkelanjutan. Pendampingan juga tidak akan berakhir hanya dalam dua tahun. Dengan 30% nilai investasi, selama program itu berjalan, Dompet Dhuafa akan terus ikut serta. Sekaligus profit dari program tersebut juga akan kembali diolah untuk kepentingan umat.
Sedikit berbeda dengan tahun 2018, para peserta call for proposal selain mendapatkan pendampingan selama dua tahun dan dana hibah, juga akan ada investasi sebesar 30% dari Dompet Dhuafa. Profit yang didapat nanti juga akan di olah kembali untuk kepentingan umat. Melalui Call for Proposal tahun ini bisa mendukung para agen pemberdayaan di daerah-daerah. Sehingga, nilai-nilai pemberdayaan yang Dompet Dhuafa suarakan sejak lama, juga bisa hidup di daerah-daerah.
Diharapkan dengan program Call for Proposal ini maka Dompet Dhuafa akan bisa mendorong inisiasi pemberdayaan yang dilakukan oleh entitas-entitas di daerah. Dengan menggelorakan semangat #jangantakutberbagi di dalam call for proposal Dompet Dhuafa menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dikembangkan bersama agar dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru di Indonesia serta mengangkat martabat kaum dhuafa.
Call for Proposal Dompet Dhuafa sudah ikut membantu puluhan lembaga dan UMKM di daerah untuk bangkit dan lebih profesional. Dengan lebih dari seratus peserta tiap tahunnya, mengindikasikan banyaknya masyarakat yang melihat peluang untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal. Beberapa alumni juga telah berhasil mentransformasikan diri dari Mustaqik menjadi muzzaki. Koperasi Madu Hang Juang di Banten semisal, yang merupakan alumni Call for Proposal 2014. Dimana awalnya penghasilan tiap anggota tidak sampai 500 ribu per bulan, kini telah lebih dari tiga juta per bulan.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar