Duta Nusantara Merdeka | Makassar
Aliansi Mahasiswa Se-universitas Bosowa Menyoal komersialisasi pendidikan, Hardiknas peringati atau di beri peringatan?Hentikan Komersialisasi Pendidikan!!!
"Melihat segala ketimpangan sistem pendidikan terutama uu no 12 thn 2012 yang dengan jelas menggambarkan pengekangan demokratisasi kampus, membuat lubuk hati mahasiswa tersentuh dan turun ke jalan untuk memperingati Hardiknas saudara saudaraku sekalian",Buka Rey Gunarmin selaku Kordinator Mimbar dalam Orasi ilmiahnya dalam aksi 'Aliansi Mahasiswa se-universitas Bosowa' di Fly over Jl. AP. Pettaraani Makassar.
Rey yang sedang menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FISIPOL Universitas Bosows juga menegaskan bahwa "Hardikanas di peringati dan instansi pendidikan di beri peringatan! Mengapa tidak, hal hal yg tergambar di kampus selalu bertabrakan dengan idealisme mahasiswa di mulai dari sifat tertutupnya birokrasi kampus dalam pembuatan tata tertib kampus hingga sampai pada persoalan kebebasan berekspresi di dalam kampus".
Terlebih jika kita melihat semakin jauh terkait mahalnya pendidikan di era sekarang, Menurut Aldy thamrin selaku Jendral Lapangan dalam aksi yang di ikuti lebih dari 200an mahasiswa Universitas bosowa ini, sebenarnya hal tersebut berangkat dari komersialisasi pendidikan yg di aktori oleh para pemodal pemodal, maka tidaklah mengeherankan jika instansi pendidikan teruatama kampus telah menjadi ladang subur bisnis para pemodal pemodal ini.
Aliansi yang tergabung dari seluruh mahasiswa Unibos ini terlihat bergantian menyampaikn orasi ilmiahnya. Aksi yg di mulai dari Fly over kemudian menuju kantor DPRD Prov. Sulsel dan berujung di depan kampus Bosowa ini, jalan beriringan sambil menyanyikan lagu darah juang dan memakai almamater mereka sebagai simbol pergerakan dari aliansi mahasiswa.
Sesampainya mereka dikantor DPRD Provinsi tuntutan mereka yg awalnya tidak menuai respon, akhirnya berujung pada penyeleasaian dengan mengirim tuntutan mereka via Fax. yang dipandu oleh salah satu anggota DPRD yang masih sempat hadir untuk menampung aspirasi. Dengan segala pembahasan mengenai UU. PT. No.12 thn 2012 hingga Evaluasi Kartu Indonesia Pintar (KIP), aliansi tersebut mengakhiri aksinya di gedung DPRD Provinsi setelah Fax. tuntutan terkirim ke pemerintah pusat.
"Mahasiswa dan seluruh pelajar menjadi komoditas ekonomi, menjadi barang jualan, sebagaimana kita ketahui hal hal ini telah melenceng dari apa yg semestinya kita harapkan dan apa yg telah di amanatkan oleh UUD bahwasanya tugas negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa bukan mencederai kehidupan bangsa, maka hari ini hari pendidikan nasioanal meruapakan hari seluruh rakyat indonesia guna menuntut pendidikan yg sepatut dan seharusnya". Tutup rey gunarmin selaku Kordinator Mimbar dn juga Ketua BEM Fisip univ. bosowa dalam orasi ilmiahnya pada Aksi Aliansi mahasiwa se-Universitas Bosowa. **
(Rel/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar