Duta Nusantara Merdeka |
Kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanah dari para pendiri bangsa yang di tuangkan kedalam UUD 1945 alinea ke 4.
Konotasi "mencerdaskan kehidupan bangsa" menggambarkan sebuah cita cita serta harapan negara dalam upaya mendistribusikan pendidikan ke seluruh rakyat indonesia agar tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara yg hikmat dalam kecerdasan!!
Upaya ini di perkuat lagi pada UUD pasal 31 ayat 1&2 bahwa setiap warga negara berHak mendapatkan pendidikan dasar dan negara wajib membiayainya.
Gagasanya ini cukuplah jelas bahwa negara dan pemerintah menjamin setiap warga negaranya untuk mendapatkan pendidikan.
Seluruh harapan dan cita cita itu sungguh nikmat di baca terlebih sembari di khayalkan.
Iyaaa.. Namun Apakah seluruh harapan tersebut hanya akan menjadi khayalan semata?
Benar..
Harapan itu hanya akan terus menjadi khayalan jika para generasi penerus bangsa ini hanya sibuk dengan chat di Whatssapp nya dan melupa kepada Aksara-aksara di Bukunya.
Harapan itu akan sia - sia jika kita terus mengembangbiakan penyakit modernisasi yang mellanda para generasi bangsa ini!
"Pikiran kita di geser menuju pasar & meninggalkan perpustakaan" Sungguh tamparan menyakitkan yang tidak kita sadari!
Inilah hegemoni, inilah pengendalian pikiran tanpa kita sadari! "globalisasi dan modernisasi membunuh idealismu guna mencapai birahimu"
Dari segala hiruk-pikuk kekacauan ini, kita akan semakin sulit mendeteksi hakikat dari "Mencerdaskan Kehiddupan Bangsa"
Bagaimana tidak! Kita menggunakan alat & sistem negara lain untuk menata kehidupan negara Kita dalam segala aspek mulai dari hukum hingga pada sistem pendidikan! Kemudian dari sini bobroknya lagi, kita mengharap dan meyakini bahwa ini meruapakn cara yang pantas dan suci.
Mimikri dan model adopsitas yang tinggi! Adalah warisan kolonial. Imbasnya negara ini akan selalu menganggap negara luar selalu superior di mata kita, dan negara kita akan selalu mengekor dan mengikuti negara lain .
Hegemoni lainya dalam sistem pendidikan adalah standarisasi, jika negara kita tak mencapai standarisasi pendidikan golbal maka kita akan di cap sebagai negara yg primitif dalam berPendidikan.
Acapkali problem ini menghantui kita, negara ini menjadi takut lalu membuat negara ini bersembunyi di balik Ketiak negara lain.
Sungguh menyedihkan sebenarnya..
"Standarisasi serta komersialisasi pendidikan meruapakan penjara kebebasan"
Standarisasi,komersialisasi pendidikan menganggap para penempuh pendidikan sebagai ladang bisnis dan pasar baru,
logika pendidikan di tabrakan dengan logika ekonomi! Memberikan banyak celah guna mengkomersialisasikan pendidikan!
Berangkat dari sinilah lahirnya kejahatan berpikir terkait MAHALNYA PENDIDIKAN.
Penulis : MUHAMMAD FADEL ZEIN HAILI
Direktur FILODEMO Institute
Tidak ada komentar:
Posting Komentar