Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia berpotensi kehilangan US$135 miliar dalam produk domestik bruto (PDB) tahunan jika gagal mengatasi kesetaraan gender dalam enam tahun ke depan, hal ini disampaikan oleh para pemimpin bisnis hari selasa pagi, 30 April 2019 pukul 09.00 - 16.00 wib bertempat di Grand Ballroom dan Jasmine Room, Hotel Ayana Midplaza, Jakarta. Mereka juga mendesak pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan perempuan dan laki-laki memiliki akses dan manfaat yang sama dari peluang ekonomi.
Managing Partner McKinsey Indonesia Phillia Wibowo menuturkan, Gender parity didambakan untuk mencapai PDB, lalu selanjutnya bagaimana kita menuju ke sana. Semua pihak harus berpartisipasi tentu di dalamnya juga ada porsi peran pemerintah, swasta, dan individu.
Phillia juga mengutarakan, terdapat beberapa poin yang perlu dicermati untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia kerja di Tanah Air.
"Tidak hanya menciptakan pemerataan kesempatan tetapi juga disertai perlindungan hukum dan jaminan hak partisipasi politik. Seluruh penerapannya harus sinergis dari tingkat daerah hingga pusat," ujar Phillia.
Chief of Staff Tokopedia Inna Chandika yang menjadi salah satu pembicara dalam konferensi menuturkan, untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia kerja harus dimulai dari masing-masing individu. Dengan kata lain, secara personal, seorang perempuan harus melawan pola pikir diri sendiri yang mungkin membatasi propsek karirnya.
“Masalah kita adalah soal persepsi, misalnya bahwa industry STEM selalu male centric. Pangkalnya adalah kesadaran dan persepsi dari para perempuan sendiri, mereka mampu untuk masuk dan berkarya di dunia kerja,” ucapnya.
Deputy Managing Director DEKA Marketing Research Yanti Nisro Corbett mengutarakan, kehadiran perempuan secara lebih setara dalam dunia kerja khususnya jajaran manajemen senior mampu membuat perusahaan lebih dinamis dan inovatif. “Engagement dalam perusahaan juga lebih tinggi,” katanya.
Sementara itu, Evan Indrawijaya, Human Resource Director Danone Indonesia mengatakan, selain mendorong perempuan, laki-laki juga harus mengambil peran demi terciptanya kesetaraan gender. Hal itu bisa dimulai dengan berbagi peran di rumah tangga, hingga bagaimana para pemimpin laki-laki di tempat kerja bisa memberikan kesempatan yang sama pada perempuan.
Government Affairs & Policy Director General Electric Indonesia, Donna Priadi juga menyatakan pentingnya panutan, mentor dan sponsor bagi perempuan. Dengan kehadiran support system tersebut juga bisa meningkatkan kepercayaan diri perempuan untuk bisa terus menuju kesuksesan.
Konferensi ini menandai selesainya kampanye kesetaraan gender selama setahun yang dijalankan oleh Katadata Indonesia dengan dukungan dari Investing in Women (IW) - sebuah inisiatif dari Pemerintah Australia yang mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia, Filipina, Vietnam dan Myanmar.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar