Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas Mastercard CrescentRating Global Muslim travel Index (GMTI) 2019 bersama dengan Malaysia. Laporan ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun negara-negara non-Organisasi Kerja Sama Islam (non- OKI).
Mastercard dan Crescentrating menggelar peluncuran Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 hari Selasa, 9 April 2019 pukul 9:30 – 11:15 wib bertempat di Hotel Pullman Thamrin, Grand Ballroom on Thamrin 3, Lantai 1, Jl. M.H. Thamrin Kav. 59, Jakarta dengan para pembicara Bapak Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata, Republik Indonesia, Bapak Tommy Singgih selaku Director, Mastercard Indonesia dan Bapak Fazal Bahardeen selaku Chief Executive Officer, Crescent Rating and HalalTrip.
Bapak Fazal Bahardeen menyampaikan bahwa Indonesia berada di posisi teratas dalam indeks berhasil dicapai Indonesia melalui serangkaian upaya yang telah dilakukan Kementerian Pariwisata Indonesia dalam berinvestasi di industri pariwisata dan perjalanan, serta pengembangan infrastruktur ramah wisatawan muslim. Setelah sebelumnya berada di peringkat kedua, tahun ini Indonesia menduduki posisi pertama dalam GMTI 2019, bersama dengan Malaysia, dengan skor 78.
Laporan GMTI 2019 menunjukkan bahwa tahun ini Singapura terus mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata ramah Muslim teratas di kalangan negara-negara non-OKI, dikuti oleh Thailand, Inggris, Jepang, dan Taiwan.
Laporan GMTI menganalisa kesehatan dan pertumbuhan berbagai destinasi wisata ramah Muslim berdasarkan empat kriteria strategis, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Saat ini, GMTI menjadi studi terdepan yang menyediakan wawasan dan data untuk membantu negara-negara, pelaku industri dan investor dalam melihat peluang perkembangan sektor pariwisata ini, sekaligus menjadi tolok ukur perkembangan sebuah negara dalam melayani berbagai kebutuhan wisatawan Muslim.
Bapak Arief Yahya mengatakan bahwa Pasar wisata Halal merupakan salah satu sektor pariwisata dengan tingkat pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Akan tetapi, terlepas dari potensinya yang besar, sektor ini relatif masih belum dikembangkan secara maksimal.
Pada tahun 2026, kontribusi sektor pariwisata Halal diperkirakan melonjak sebesar 35% menjadi US$300 miliar terhadap perekonomian global, meningkat dari US$220 miliar di tahun 2020. Pada saat itu, wisatawan Muslim secara global diprediksi akan tumbuh menjadi 230 juta wisatawan, yang merepresentasikan lebih dari 10% total wisatawan global secara keseluruhan. Tutup Arief Yahya.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar