Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran 400 tahun Batavia menampilkan sejarah Kota Jakarta dengan merunut hingga ke masa-masa awal, ketika kota ini ketika masih bernama Batavia dan perkembangan masyarakatnya Batavia. atau yang kita kenal sekarang sebagai Jakarta, adalah salah satu kota di Asia yang sejak berdiri telah memiliki penduduk yang beragam. Didirikan oleh VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie atau Maskapai Dagang Hindia Timur) pada tahun 1619 di bekas kota Jayakarta, penduduk Batavia sejak awal telah terdiri dari berbagai bangsa di dunia dan beragam suku yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.
Meskipun VOC adalah maskapai dagang milik Belanda, tetapi orang Belanda dan Eropa merupakan minoritas dalam keseluruhan penduduk Batavia. Di kota ini selain orang Belanda, dapat ditemukan juga orang-orang yang berasal dari berbagai bangsa Eropa lainnya, orang Arab, India, Cina, Jepang serta berbagai suku seperti: Jawa, Sunda, Melayu, Makassar, Bugis, Bali dan Buton. Penduduk yang beragam menyebabkan Batavia dan kemudian Jakarta menjadi kota multi-etnis dimana berbagai budaya bertemu dan berinteraksi menciptakan suatu masyarakat kosmopolitan.
Pameran 400 Tahun Batavia digelar hari senin, 01 April 2019 pukul 12.00 wib bertempat di Museum Sejarah Jakarta, Jalan Taman Fatahillah No.1, Kota Tua, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk memberikan gambaran dan informasi tentang perkembangan kota Jakarta dan sejak berada di bawah kekuasaan kolonial hingga menjadi ibukota Republik Indonesia Tema kosmopolitan diangkat sebagai benang merah yang memperlihatkan perkembangan kota dan penduduknya yang beragam dan terbiasa untuk berinteraksi dengan masyarakat dunia.
Merupakan hal yang lazim bagi masyarakat Jakarta untuk menerima berbagai pengaruh dari budaya para pendatang, Berbagai pengaruh tersebut diserap dan kemudian diekspresikan dalam bentuk budaya baru. Dalam pameran 400 Tahun Batavia ada empat tema utama yang ditampilkan untuk menggambarkan perkembangan karakter kosmopolitan masyarakat Jakarta. Keempat tema itu adalah perkembangan pasar, transportasi, pakaian dan makanan. Tema-tema yang dipilih untuk ditampilkan merupakan aspek-aspek kehidupan masyarakat Jakarta yang memperlihatkan bagaimana budaya yang masuk ke kota ini diterima dan kemudian diadaptasikan secara kreatif untuk menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Melalui Pameran 400 Tahun Batavia diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi tentang perkembangan kota terbesar di Indonesia ini berdasarkan beberapa cirinya yang utama, yaitu Jakarta yang multi-etnis dan mudah beradaptasi dengan budaya-budaya baru. Dengan memahami karakter Jakarta yang terbuka terhadap pengaruh para pendatang, masyarakat akan mengerti bahwa meskipun ada banyak perubahan yang terjadi sebagai akibat dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kota, tetapi Jakarta dan penduduknya tidak pernah kehilangan jatidirinya dan selalu mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Dengan pameran ini, masyarakat juga diharapan akan semakin menghargai dan mencintai warisan sejarah kota Jakarta yang dapat dirangkum dalam satu ungkapan, yaitu "Jakarta Kota Kosmopolitan."(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar