Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sekitar 1.200 milenial Ibu Kota terperangah saat menghadiri perhelatan ‘Smart Citizen Day 2019’ di Grand Opus Ballroom, Jakarta Selatan. Dalam event akbar ini, mereka menjadi saksi penampilan ‘Jokowi’ dalam bentuk hologram, hari Kamis, 28 Maret 2019.
“Bapak-bapak, ibu-ibu dan teman-teman semua, mari kita sambut Presiden Jokowi yang hadir di tengah-tengah kita, menyampaikan pesan-pesannya dalam penampilan spesial,” ujar pemandu acara presenter Valerina Daniel.
Maka, ‘Jokowi’ pun muncul memberikan paparan tentang berbagai capaian pembangunan selama periode pertama pemerintahannya. Sambutan anak muda langsung ‘pecah’ menyaksikan kehadiran Jokowi. Mereka sontak mengeluarkan telepon genggamnya untuk mengabadikan peristiwa langka penampilan Jokowi dalam kemajuan teknologi terkini karya anak bangsa.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menghadirkan “Jokowi”dalam bentuk hologram untuk menjelaskan berbagai capaian program pembangunan selama lima tahun ini. Selama ini, diseminasi dilakukan melalui jalur media konvensional dan digital serta pertunjukan-pertunjukan rakyat.
“Sesuai dengan Inpres No 9 tahun 2015, Kominfo memang bertanggung jawab untuk merancang sampai dengan mendiseminasikan program-program pembangunan. Salurannya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah hologram ini,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di tempat acara.
Hal Baru
Megawati Chandra, mahasiswi Universitas Pelita Harapan mengaku takjub dengan penampilan hologram Jokowi.
“Keren ya, sangat efektif. Sekarang kan zamannya sudah beda, teknologi berkembang pesat, jadi senang sekali melihat pemerintah meng-update diri dalam melakukan pola komunikasi kepada masyarakat dengan cara-cara seperti ini,” ucapnya.
Apresiasi senada disampaikan Abdullah Faqih, mahasiswa semester 6 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
“Menurut saya, penampilan dalam bentuk hologram seperti ini sudah mewakili Presiden Jokowi. Kan saat ini agenda beliau sangat padat. Dengan adanya teknologi hologram, dapat memudahkan masyarakat untuk bisa merasakan kehadiran Pak Jokowi,” jelasnya.
Faqih pun menyatakan, pidato Jokowi dalam hologram ini sangat menyentuh emosi. “Terasa banget pendekatannya untuk masyarakat kelas bawah. Dengan penampilan Pak Presiden seperti ini bisa mengangkat semangat masyarakat, sehingga Indonesia dapat terus bergerak menjadi negara maju,” ungkapnya.
Pada pidato berdurasi 20 menit ini, Presiden Jokowi menyampaikan banyak hal yang telah dilakukan pemerintahannya.
“Saya itu selalu tidak tega, kalau melihat atau mendengar rakyat memerlukan bantuan, tapi tidak segera dibantu. Dulu untuk mendapatkan bantuan, orang harus antri berjam-jam, bahkan ada yang sampai pingsan digotong gotong. Padahal, bantuan itu adalah hak bagi saudara kita yang kurang mampu,” jelas Presiden Jokowi.
Karena itu, Jokowi menegaskan, lima tahun lalu, saat menerima amanah menjalankan pemerintahan Indonesia, ia tidak mau melihat atau mendengar itu lagi. “Kita buat kartu kartu-kartu: Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat. Lewat kartu-kartu itu, hak-hak mereka langsung kita transfer, tidak pakai antre-antre lagi, tidak kepanasan, tidak kehujanan, tidak kecapekan,” ungkapnya.
Smart Citizen Day merupakan sebuah acara sehari yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta berbagai tokoh muda penggerak perubahan.
Dalam acara ini juga berlangsung deklarasi smart citizen oleh perwakilan 34 Provinsi di Indonesia. Co-Founder dan Chief Technology Officer Qlue Andre Hutagalung sebagai salah satu penggagas acara ini menekankan pentingnya platform berbasis Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT) serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota.
“Kami menghadirkan Smart Citizen Day untuk memperkenalkan berbagai Solusi Qlue kepada publik serta sebagai puncak perayaan smart citizen di Indonesia,” tutup Andre.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar