Duta Nusantara Merdeka | Humbahas
Kepala Cabdis Pendidikan Kabupaten Humbahas Propinsi Sumatera Utara, berujar ,perlu langkah berani dan tegas untuk pimpinan sekolah SMA/SMK dalam terapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disekolah-sekolah yang ada, Selasa, (26/3) pukul 13.25 WIB.
Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk tahun ajaran 2018/2019, sesuai rencana program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebenarnya sudah melalui sistem Ujian Nasional Berbasis Komputerisasi (UNBK).
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Humbahas diikuti 1594 siswa/i SMK Negeri/Swasta: dari 13 unit sekolah dan Kabupaten Taput tingkat SMK Negeri/Swasta sebanyak 2285 siswa-siswi dari 22 unit sekolah.
Drs. Samsul Purba dalam penyampaiannya menjelaskan kepada wartawan , bahwa pelaksanaan UNBK sudah sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan peraturan Kemendikbud , UNBK digelar dalam empat hari dan dibagi dengan tiga sesi setiap harinya dan dilaksanakan secara berurutan dan sistem silang . Untuk waktu ujian pada pukul 07.30 WIB - 09.30 WIB, 10.30 WIB -12.30 WIB dan 14.00 WIB -16.00 WIB .
Sedangkan untuk antisipasi dalam ganguan UNBK telah kami sosialisasikan beberapa bulan yang lalu , dan segala kemungkinan yang terjadi dan yang mengangu berjalannya UNBK sudah kami antisipasi seperti penyediaan Gengset, UPS (Uninterruptible Power Supply ) sebagai alat back up listrik, ketika Pc atau kehilangan energi dari sumber utamanya /mati listrik. Tuturnya.
Lebih lanjut Drs.Samsul Purba, mengatakan kepada wartawan menjelaskan, tahun 2018 sebenarnya tidak berlaku lagi Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil ataupun ujian tulis, namun kenyataannya di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, Saya terapkan untuk berusaha menerapkan Ujian Berbasis Komputerisasi.
Menurutnya ini tinggal bagaimana keputusan berani dari masing-masing pimpinan satuan pendidikan untuk menentukannya. Pelaksanaan UNBK memang berbagai macam hal yang harus perlu persiapan ,karena semua ini tidak terlepas dari sarana prasarana pendukung fasiltas ruangan dan lain sebagainya, dalam prinsipnya bahwa sesuai kebijakan Pemerintah Pusat sebetulnya tahun 2018 semua mengarah ke UMBK," terang Samsul.
Menurutnya untuk dukungan sarana prasarana seharusnya bukan semata menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat maupun Propinsi. Menyangkut kendala teknis belum bisa diterapkan pelaksanaan UNBK, seharusnya persiapan awal sudah di komunikasikan baik bersama Pemerintah Pusat juga Propinsi.
"UNBK ini sebetulnya satu Moda yang digunakan bukan hanya untuk tingkat SMA/SMK, sebetulnya kolaborasi antara SMP SMA itu bisa saja, nah ini yang belum kita laksanakan secara baik, persiapan awal itu membutuhkan biaya yang cukup besar," akui menyampaikan. **
Wartawan DNM : B Nababan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar