Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Badan Koordinasi Penanaman Modal terus melakukan langkah-langkah aktif untuk mendorong investasi bagi peningkatan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan tiga kegiatan utama pada tanggal 11-14 maret 2019 di International Convention and Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.
Tiga kegiatan yang akan diselenggarakan yaitu Regional Investment Forum (RIF) pada tanggal 11 Maret 2019, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019 pada tangal 12 Maret 2019, dan Koordinasi Pengawalan Investasi Memanfaatkan Aplikasi (KOPI MANTAP) pada tanggal 13-14 Maret 2019.
Badan Koordinasi Penanaman Modal menggelar Konferensi Pers Regional Investment Forum (RIF) 2019 dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019, hari Rabu, 6 Maret 2019 pukul 09.30 WIB - 11.00 wib, bertempat di Ruang Rapat Makassar, Lantai 3, Gedung Ismail Saleh, Kantor BKPM Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta Selatan. dihadiri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong, Indra dan Founder Crowde, Yohanes Sugihtononugroho,
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menegaskan bahwa pelaksanaan RIF 2019, Rakornas Investasi 2019, dan KOPI MANTAP dimaksudkan untuk dapat meningkatkan investasi sekaligus meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.
"Rakornas Investasi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk melakukan konsolidasi program dan kegiatan bersama aparatur penanaman modal baik di pusat dan di daerah, kemudian KOPI MANTAP sebagai upaya untuk mengkoordinasikan pengawalan investasi di daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi, serta RIF bertujuan untuk mengkomunikasikan berbagai kemajuan dan peluang investasi langsung kepada investor," ujarnya dalam konferensi pers terkait rencana pelaksanaan kegiatan BKPM tersebut, Rabu (6/3) di Jakarta.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberikan arahan dan meluncurkan KOPI MANTAP pada kegiatan Rakornas Investasi pada tanggal 12 Maret 2019. Peserta ditargetkan sebanyak 850 orang meliputi Kepala Daerah, baik Gubernur maupun Bupati/Walikota se-Indonesia, DPMPTSP Provinsi, Administrator KEK/KPBPB, serta perwakilan Kementerian/Lembaga.
"Rakornas Investasi 2019 bertujuan untuk konsolidasi seluruh pemangku kepentingan guna mendorong kegiatan investasi untuk mendorong perluasan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat'", lanjut Tom.
Kegiatan Rakornas investasi merupakan kegiatan tahunan untuk mengkonsolidasikan seluruh program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penyusunan kebijakan serta perencanaan, promosi, pelayanan dan pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Rakornas tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perindustrian, Airlanga Hartanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan beberapa pembicara dari sektor swasta.
Gelar Pitching Session Untuk Startup Unggulan
Dalam kegiatan RIF 2019, BKPM mengangkat tema "Indonesia's Digital Drive:Utilizing Digital Technology in Developing Regional and Tourism Investment Opportunities."
Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa yang membedakan RIF tahun ini dengan penyelenggaraan RIF di tahun tahun sebelumnya adalah dengan dilibatkannya para perusahaan rintisan (startup) digital.
"Saat ini digitalisasi atau penggunaan teknologi digital di berbagai aspek telah terjadi di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dari sisi ekonomi, kemajuan teknologi, revolusi digital, dan digitalisasi telah melahirkan konsep ekonomi baru yang merubah sudut pandang manusia dan model bisnis dari business as usual menjadi tanpa batas atau yang dinamakan sebagai ekonomi digital, urai Tom.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Farah Ratnadewi Indriani menegaskan bahwa teknologi digital menjadi suatu kebutuhan untuk menghadapi perkembangan ekonomi digital yang cepat, pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat duduk bersama untuk menyamakan visi dan misi guna menciptakan ekosistem ekonomi digital yang berdaya saing, terbuka atas perubahan dan berkelanjutan.
Farah menilai pemerintah daerah dapat berperan aktif dengan memanfaatkan teknologi digital untuk membantu pengembangan ekonomi di daerahnya. "Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan para startup yang menyediakan platform marketplace untuk membantu akses pasar dan akses permodalan kepada para pelaku usaha daerah yang memiliki produk/komodità unggulan," imbuh Farah.
RIF akan menampilkan beberapa sesi diantaranya digital startup pitching menampilkan 9 startup dari berbagai sektor (agritech, fishery tech, pendidikan, kesehatan, pariwisata/event, makanan, dan properti). Founder Crowde, Yohanes Sugihtononugroho, salah satu peserta pitching menyampaikan bahwa ajang RIF sangat baik dimanfaatkan sebagai eye opener kepada para pemangku kepentingan.
Kegiatan RIF 2019 terdiri dari seminar nasional pada sesi pagi yang menghadirkan pemangku kepentingan meliputi pemerintah pusat dan daerah, asosiasi, serta pelaku usaha terkait, untuk membuka wawasan tentang pengaruh dan masa depan ekonomi digital di Indonesia.
Selanjutnya akan diselenggarakan beberapa kegiatan parallel yang terdiri dari Digital Startup Pitching session untuk memfasilitasi beberapa startup terpilih. Selain itu juga kegiatan One-on-One Meeting (O3M) antara calon investor dan stakeholder terkait termasuk startup, dalam rangka membuka jalur komunikasi dengan Pemerintah.
Hadir sebagai pembicara pada seminar RIF 2019 dari kalangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan BUMN: Menkominfo, Rudiantara, Kepala BKPM, Thomas Lembong, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dadang Ratman, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugene, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Waki Subernur Jawa Timur, Emil Dardak, serta Vice President Media and Digital Wiseto Prasetyo Agung.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar