Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Alumni Trisakti Pro 02 dan Garuda Kalibata menggelar peluncuran dan deklarasi Laskar TPS di Pulau Dua Restaurant, Taman Ria Senayan, Jl. Gatot Subroto, RT.01Rw. 03, Jakarta Pusat, hari Selasa, 5 Maret 2019. dihadiri Deklarator Adhyaksa Dault selaku Tokoh nasional, Zaitun Rasmin, Tony Rosyid dan Hendra Zon. Para relawan Alumni Trisakti Pro 02 dan Garuda Kalibata juga meramaikannya. Laskar TPS merupakan gerakan rakyat lawan kecurangan dalam Pemilu 2019.
"Kita semua berharap agar Pilpres dan Pileg 2019 berlangsung jujur dan adil, namun harapan ini harus disertai gotong-royong dalam pengawasannya. Kita harus waspada terhadap berbagai kecurangan yang dilakukan oleh siapapun dan pihak manapun," ujar Adhyaksa Dault di Jakarta.
Menurut Adhyaksa, publik harus terlibat dalam pengawasan Pemilu 2019. Sebab, salah satu ukuran sukses Pemilu 2019 adalah keikutsertaan publik (public participation in politics). baik dalam menggunakan hak pilihnya maupun keikutsertaan dalam mengawasi Pilpres dan Pileg 2019 agar berjalan jujur dan adil.
"Kita juga harus mendukung KPU, Bawaslu, TNI, POLRI dan jajaran di bawahnya untuk terus netral dan mampu menjadi wasit terbaik," tambah Menpora periode 2004-2009 ini.
Pihaknya tidak ingin kecurangan seperti yang pernah terjadi pada Pemilu 2014 lalu terulang kembali pada Pemilu 2019. Akibat munculnya beberapa permasalahan dalam Pemilu 2014, KPU mengadakan pemilihan ulang di beberapa titik. tutur Adhyaksa.
Untuk itu, Gerakan Rakyat lawan Kecurangan menyerukan beberapa hal untuk kesuksesan Pilpres dan Pileg 2019.
- Mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan pemahaman tentang Pilpres dan Pileg 2019, karena pemahaman yang baik akan meningkatkan kualitas pengawasan.
- Melaporkan kepada aparat tentang berbagai potensi kecurangan.
- Melaporkan kepada aparat jika menemukan kecurangan di TPS.
- Menghindari main hakim sendiri jika mendapatkan kecurangan yang dilakukan oleh siapapun dan pihak manapun.
- Tidak memproduksi dan menyebarkan hoaks, karena akan merusak Pilpres dan Pileg Jurdil, bahkan lebih jauh merusak bangsa Indonesia.
Sementara itu, Hendra Zon selaku Sekjen Alumni Trisakti Pro 02 mengungkapkan, Laskar TPS lahir dari gejolak penyelenggaraan Pemilu 2019 yang dirasakan brutal, melanggar berbagai etika, aturan dan hukum hingga memancing perlawanan rakyat, di antaranya adalah dari Alumni Trisakti Pro 02. la mencontohkan petahana yang tak melepas jabatannya sehingga bebas memakai fasilitas negara untuk mempengaruhi pemilih.
"Gerakan Laskar TPS mengajak masyarakat yang apabila menyaksikan kemungkaran di hadapannya langsung beraksi dengan TPS, yaitu Tangkap dengan gadgetnya, laporkan ke Polisi dan Sebarkan atau viralkan di media sosial agar Bawaslu dapat menilai tingkat kecurangan yang terjadi," ujar Hendra Zon.
Menurut dia, penggerak dari Laskar TPS mencakup ratusan relawan yang tergabung dalam Alumni Trisakti Pro 02 dan Garuda Kalibata. Hal ini merupakan bentuk melanjutkan tradisi Universitas Trisakti yang dalam sejarahnya tidak pernah lepas sebagai poros perjuangan mahasiswa untuk Indonesia yang lebih baik.
"Terutama setelah gugurnya 4 pahlawan reformasi dari mahasiswa Trisakti yang nilai perjuangannya tidak boleh diabaikan oleh stakeholdernya. Untuk itu, Alumni Trisakti Pro 02 yang sudah mencatat 500 relawan alumninya untuk bergerak membangun laskar TPS," tutupnya.(Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar