Duta Nusantara Merdeka | Parung
Berada di wilayah rawan bencana, membuat Indonesia harus siap menghadapi bencana yang akan terjadi. Oleh karena itu, mitigasi bencana merupakan hal yang penting untuk disosialisasikan, dan dipahami oleh berbagai kalangan yang tinggal di Indonesia. Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) melaksanakan pelatihan mitigasi bencana kepada para guru. Bertajuk Jambore Guru Siaga Bencana, sebanyak 72 guru lintas sekolah berkumpul di bumi perkemahan Zona Madina, Parung, Bogor. Sabtu (23/02).
"Mitigasi bencana adalah hal penting yang belum terkelola dengan sempurna di Indonesia. Kita ingin mulai membangun peradaban akan pemahaman mitigasi melalui satuan pendidikan di Indonesia, sehingga semua siswa-siswinya bisa paham apa yang harus dilakukan ketika ada bencana.” terang Benny, selaku Direktur DMC Dompet Dhuafa.
Jambore Guru Siaga Bencana tersebut diikuti oleh guru dari berbagai daerah lintas tingkatan, mulai level PAUD sampai SMA. Acara ini bertujuan untuk membangun peradaban siaga bencana di level sekolah. Mengingat lingkungan sekolah merupakan tempat sosialisasi dan edukasi dasar setiap warga negara.
Sehingga kedepannya diharapkan akan muncul peradaban yang paham mitigasi di lingkungan sekolah. Peranan para guru Diharapkan bisa menjadi agen mitigasi di sekolahnya masing-masing.
Berdasarkan data yang dikompilasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada bencana gempa yang menimpa Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat 218.224 peserta didik yang terdampak bencana. 33 di antaranya meninggal dunia, 29 harus menjalani rawat inap, dan 36.902 peserta didik lainnya mengungsi. Selain itu bencana Gempa dan Tsunami di Palu menurut data yang di rilis dari Kemendikbud bahwa sebanyak 2.736 sekolah terkena dampak.
Sekolah di Indonesia harus memiliki standard layanan dalam menghadapi bencana. Dalam hal ini, sekolah memegang peranan penting dalam memberikan pengetahuan tentang kebencanaan terhadap masyarakat. Standard tersebut setidaknya menjadi acuan bagi sekolah ketika terjadi bencana. Selain pemahaman terhadap langkah penyelamatan diri saat bencana, layanan pendidikan bagi siswa harus tetap diberikan pasca terjadinya gempa.
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar