Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Konflik yang terjadi pada tahun 2017 di negara bagian Rakhine, secara praktis berpengaruh langsung terhadap proses belajar mengajar. Peristiwa tersebut berdampak pula pada kondisi bangunan sekolah saat ini yang jauh dari layak karena minimnya perhatian pemerintah. Dompet Dhuafa sebagai anggota Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) bersama sejumlah lembaga kemanusiaan lain, bekerja sama dalam membangun sekolah di Rakhine, Myanmar. Kamis ( 21/02)
"Turut perihatin karena keterbatasan di beberapa sekolah karena sekolah di Rohingya beralaskan sekolah tanah. Untuk perizinan, Pemerintah disana sangat ketat untuk muslim. kita juga membangun sekolah Budha. Isu di Myanmar sampai sekarang belom selesai jadi kita selalu mengupayakan perdamaian dan memberikan manfaat kepada umat manusia di Myanmar." Ucap panji Manajer layanan masyarakat dan dakwah.
Dompet Dhuafa terus melakukan berbagai upaya membantu meringankan derita warga Rohingya baik melalui program jangka pendek maupun jangka panjang. Peristiwa yang menelan banyak korban jiwa dan berdampak pada nasib pendidikan anak anak Rohingya.
Saat ini terdapat tiga sekolah yang sedang dibangun, dari sepuluh sekolah yang rencana akan di bangunan. Sekolah ini merupakan persembahan masyarakat Indonesia melalui program Pembangunan Sekolah Indonesia di Rakhine, Myanmar. Pembangunan sekolah ini, sangat membantu anak – anak Rohingya agar dapat belajar dengan layak.
Dari tahun 2012, Dompet Dhuafa telah menggulirkan bantuan logistik dan kesehatan, Dompet Dhuafa juga berperan dalam hal diplomasi kemanusiaan. Berbagai upaya ditempuh untuk menciptakan perdamaian baik di Myanmar, Asia Tenggara, dan di seluruh penjuru dunia.
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar