Duta Nusantara Merdeka | Menado
Akibat curah hujan yang meningkat terjadi pada jumat (1/2/2019) mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Manado diterjang banjir dan longsor. Hujan yang mengguyur Kota Manado, Sulawesi Utara beberapa hari terakhir ini mengakibatkan ketingian air mencapai 2,5 meter di Kelurahan Mahawu. Akibat curah hujan yang tinggi lima kecamatan terdampak parah antara lain Kecamatan Wanea, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil Kecamatan Paal Dua dan Kecamatan Wenang.
“Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan respon cepat, tepat dan terkoordinasi untuk membantu masyarakat saat terjadi bencana. Untuk melakukan penanggulangan bencana, DMC Dompet Dhuafa didukung oleh relawan yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai ujung tombak dalam penanggulangan darurat bencana. Dalam membantu para korban banjir dan longsor yang bekerjasama dengan pemerintah setempat.
Hingga hari ini pembersihan fasilitas umum terus dilanjutkan seperti Asrama Panti Asuhan Assalam, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken. Lumpur berserta endapan sampah masih menutupi lokasi tersebut, tim Disaster Management Center (DMC) berusaha untuk membersihkan lokasi tersebut” Ucap drg. Imam Rullyawan MARS. Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi. hari Senin, 04 Pebruari 2019.
Dompet Dhuafa menurunkan Disaster Management Center ( DMC) dalam menanggulangi para korban banjir dan longsor di wilayah Sulawesi Utara.
Mulai dari pemberihan area dari lumpur dampak banjir di fasilitas umum serta Mengoperasionalkan dapur umum dan pos hangat di Ponpes Darul Istiqamah untuk dukungan logistik permakanan relawan kebersihan. Selain itu juga DMC Bersama relawan memmbersihan lumpur dampak banjir di Asrama Panti Asuhan Assalam Jl. Kuala Buha, Lingkungan 4, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengoperasionalkan 3 posko tanggap darurat banjir yang berlokasi berlokasi di lobi kantor Gubernur, Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Kesehatan.
Data sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Manado Dampak banjir dan longsor Kota Manado pada Jumat (1/2/2019) sebanyak 7.818 jiwa atau 2.201 Kepala Keluarga terdampak ,4 jiwa meninggal dunia, 2 korban longsor dan 2 korban banjir, 1.130 bagunan terendam air, rusak dan hanyut di 8 kecamatan dan 23 kelurahan di Kota Manado. Akibat cuaca buruk dan banjir yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, sebanyak 4 penerbangan batal mendarat. Beberapa penerbangan tujuan Manado terpaksa dialihkan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ke Bandara Jalaludin Gorontalo.
Data BNPB pada Bulan Januari dan Februari adalah puncak bencana banjir, longsor dan puting beliung. Selama bulan Januari 2019, telah terjadi kejadian bencana 366 yang menyebabkan 94 orang meninggal dan hilang, 149 orang luka-luka, 88.613 orang mengungsi dan terdampak, 4.013 unit rumah rusak meliputi 785 rusak berat, 570 rusak sedang, 2.658 rusak ringan, dan 146 fasilitas umum rusak.
Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi selama Januari 2019. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sulawesi Selatan merupakan bencana yang banyak menimbulkan korban meninggal dan hilang.
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar