Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Jurnalisme mengalami tantangan yang sangat besar di era digital ini. Jumlah pengguna internet yang meningkat pesat tahun 2019 ini mencapai 175 juta- pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, mendorong adanya perubahan besar, yang mempengaruhi media. Perubahan penting yang ditimbulkan oleh ledakan penggunaan internet di era digital ini di antaranya mudahnya tersebar berita hoax, misinformasi dan disinformasi.
Besarnya pengguna internet itu juga membuat informasi tak sesuai fakta, atau palsu, dengan mudah tersebar luas.
Aliansi Junalis Independen (AJI) Indonesia dan Satu Data Indonesia berkolaborasi menginisiasi e-Learning Platform Jurnalismedata.id. Ketua AJl Indonesia, Abdul Manan mengatakan digitalisasi merupakan perkembangan yang tak terelakkan, sehingga jurnalis dan media tidak punya pilihan lain selain berdamai dengannya, yaitu memanfaatkan dampak positifnya. Di antaranya dengan mengembangkan jurnalisme data.
la menyampaikan perkembangan digital menjadi peluang bagus media dan jurnalis. "Junalisme data adalah tools yang ampuh untuk melawan hoaks dan disinformasi," tuturnya saat membuka launching e-Learning Platform Jurnalismedata.id, hari Senin, 04 Pebruari 2019 pukul 09.15 - 11.15 wib di Grand Ballroom, Hotel Mercure Jl. H. Agus Salim, Jakarta dihadiri Narasumber :
- Yanuar Nugroho, PhD. selaku Deputi ll Kantor Staf Presiden
- Revolusi Riza selaku Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia
- Wahyu Dhyatmika selaku Sekjend AMSI
- Aghnia Adzkia selaku Journo Coders Indonesia
Sementara itu Yanuar Nugroho selaku Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia mengatakan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai keterbukaan pada publik, memandatkan pemerintah terbuka dalam data dan informasi. "Publik harus bisa mengakses dan mendapatkan data pemerintah," ujarnya.
Karena data berkualitas adalah bahan baku pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan pembangunan yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat dapat terlibat dalam mengelola pembangunan. Jurnalis perlu terlibat dalam pemanfaatan data dengan menghasilkan jurnalisme yang bermutu dan berkualitas adalah yang berbasis data. "Bukan gosip, bukan rumor, bukan " ujarnya.
Jurnalisme yang bermutu berbasis data tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan pembangunan yang tepat. "Tetapi publik ikut mengawasi lewat jurnalisme yang berbasis data," ucap Yanuar menambahkan.
E-learning platform ini dikembangkan dengan dukungan USAID CEGAH untuk mendorong jurnalis belajar secara mandiri jurnalisme data sesuai dengan waktu yang dimiliki, Jurnalis dapat mengikuti tatap muka dengan mentor-mentor dalam sesi webinar terjadwal.
Platform ini dapat dikuti jurnalis di mana saja selama memiliki jaringan internet dan gratis. Selain platform ini memberikan informasi beragam link data yang dimiliki pemerintah pusat, daerah dan NGO penyedia data. Ke depan diharapkan dapat menjadi ruang pertemuan antara penyedia dan pemanfaatan data yaitu termasuk jurnalis dan publik. "
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar