Duta Nusantara Merdeka | Medan
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Sumatera Utara mengadakan sosialisasi strategi menghafal Al-Qur’an Usia Dini di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin (14/1). Kegiatan tersebut diikuti ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang muslim di lingkungan Kantor Gubernur Sumatera Utara.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bangga pada para hafiz. Gubsu mengapresiasi para orang tua yang berhasil mendidik anaknya menjadi penghafal Qur’an. “Saya sampai usia seperti ini saja belum bisa hafal semua juz Al Qur’an,” ujar Gubsu.
Ketua LPTQ Provinsi Sumatera Utara Asren Nasution, usai acara, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk pembinaan mental keluarga para ASN di lingkungan Pemprov Sumut. “Kita berharap keluarga besar ASN di Pemprov Sumut ini ada anaknya yang menjadi penghafal Qur’an,” ujar Asren.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk imbauan atau sosialiasi metode praktis bagaimana seorang ibu dan ayah bisa menjadikan anaknya menghafal Qur’an di usia dini. Kegiatan tersebut diisi oleh ayah hafiz cilik Hasan Basri asal Nias yang bernama Abdurrahim. Ia yang memberikan tips agar anak bisa menghafal Al Qur’an dengan baik.
“Acara ini merupakan bagian dari pembinaan mental yang bersifat imbauan kepada ASN. Juga menekankan pentingnya pembangunan keluarga ASN,” kata Asren.
Diharapkan sosialisasi tersebut bisa menjadi motivasi kepada masyarakat, khususnya aparatur pemerintah. Asren mengatakan juga akan melibatkan lembaga lain seperti One Day One Juz. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi teladan bagi para aparatur dan menjadikan anaknya sebagai penghafal Qur’an,” ungkap Asren.
Ketua One Day One Juz Sumatera Utara Aditya Vidia sangat menyambut baik dukungan pemerintah dalam menghafal Qur’an. Dukungan tersebut menurutnya sangat luar biasa. Dukungan tersebut akan memotivasi dan menambah efek yang luar biasa bagi masyarakat. “Jadi mereka Insyallah masyarakatnya menjadi semakin lebih semangat, tidak hanya masyarakatnya, aparaturnya juga menjadi termotivasi,” ujarnya.
Sosialisasi tersebut, kata Adit, harus dikawal dan dipantau terus. Sehingga program tersebut tidak hanya menjadi program formalitas belaka. Melainkan bisa berkesinambungan. “Al Qu’ran adalah kunci kita membentuk sebuah negara dan pemerintahan yang baik, untuk itu program ini harus dikawal, dievaluasi, difokuskan serta diseriusi,” katanya.
Pada kegiatan tersebut, Gubsu memberikan penghargaan kepada para kontingen Sumatera Utara yang berhasil membawa gelar juara umum pada Olimpiade Pecinta Quran 2 yang diadakan di Lombok Nusa Tenggara Barat pada November 2018 lalu.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi lantaran telah membawa nama baik Sumatera Utara di kancah internasional tersebut. Pada tahun 2018, kontingen Sumatera Utara memenangkan 4 kategori, 3 emas 1 perunggu. Olimpiade tersebut diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia serta negara sahabat seperti seperti Mesir.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, ratusan ASN di lingkungan Kantor Gubsu, OPD Provinsi Sumatera Utara, dan jamaah Masjid Agung Medan. **
(Humas Pemprovsu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar