Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menumbuhkan industri dan membangkitkan ekonomi dengan hilirisasi merupakan cara efektif untuk memacu perekonomian nasional. Upaya tersebut selain bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, juga menjadi langkah dalam mengurangi defisit transaksi berjalan.
Berbicara dalam acara CEO Networking 2018, Presiden Joko Widodo mendorong para pelaku usaha untuk aktif menjalankan kedua program tersebut.
"Kuncinya memang kita tahu dari dulu, industrialisasi dan hilirisasi. Kita tahu itu, tapi eksekusi lapangannya yang tidak pernah kita kejar. Ini yang saya kejar terus," ujarnya di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, hari Senin, 3 Nopember 2018.
Saat yang sama, pabrik-pabrik aluminium dalam negeri harus mengimpor ratusan ribu ton alumina yang tidak lain merupakan produk pemerintah, Indonesia juga dapat menghemat" impor solar yang selama ini berjalan dengan menerapkan kebijakan biodiesel 20 persen (B20) yang merupakan produk hilirisasi industri kelapa sawit.
"Sekarang ini kita usahakan agar ada hilirisasi industri kelapa sawit yang menghasilkan solar B20 (biodiesel 20 persen) kita wajibkan penggunaannya," katanya.
Presiden Joko Widodo juga mengungkap potensi pendapatan negara yang selama ini hilang begitu saja tanpa adanya proses hilirisasi ini. Jutaan ton bijih nikel mentah yang diekspor Indonesia sesungguhnya dapat memberikan nilai tambah apabila terlebih dahulu diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi seperti feronikel.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa, apabila sejak dahulu Indonesia sudah membangun hilirisasi industri nikel, maka diperkirakan pendapatan domestik bruto Indonesia dari industri nikel akan naik sebanyak empat kali lipat. Banyak pihak yang sesungguhnya mengetahui keberadaan nilai tambah seperti itu. Hanya saja selama ini tidak pernah ada langkah nyata untuk mendorong hilirisasi industri di Indonesia.
"Hal ini sudah tidak bisa kita terus-teruskan. Saya mengajak seluruh CEO dan sektor riil agar segera kita lakukan industrialisasi dan hilirisasi. Setop ekspor barang-barang mentah. Kurangi sebesar-besarnya ekspor barang mentah kita," jelasnya.(Arianto).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar