Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Ratusan unit Kapal Perang yang ada di TNI Angkatan Laut, salah satu kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), KRI Banda Aceh 593 terpilih sebagai KRI Teladan peringkat kedua TNI AL tahun 2018. Pemberian penghargaan KRI teladan ini dalam rangka momentum HUT Armada tahun 2018 yang berlangsung di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara Rabu.
Untuk KRI yang berada diperingkat pertama KRI Torani 860 dari Koarmada I dan peringkat ketiga KRI Diponegoro 365 dari Koarmada II. (5/11).
KRI Banda Aceh 593 adalah salah satu kapal dari 2 (dua) jenis kapal LPD (Landing Patform Dock) produksi dalam negeri yang dimiliki Kolinlamil.
KA Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. memberikan penghargaan pada pemilihan yang ditandatangani orang nomor satu di TNI AL tersebut pada tanggal 29 November 2018.
Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI R. Achmad Rivai, S.E., M.M. menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh prajurit Kolinlamil khususnya kepada KRI Banda Aceh 593 atas prestasi yang diraihnya menjadi salah satu KRI teladan TNI AL 2018.
“Selamat untuk KRI Banda Aceh 593, sampaikan rasa bangga dan terimakasih saya kepada seluruh ABK KRI BAC 593, tingkatkan terus kesiapan dan kesiagaan operasi serta untuk jadi motivasi KRI yang lain guna mendapat prestasi dilain bidang” ujar Panglima.
Kapal perang Landing Platform Dock (LPD) ini merupakan kapal yang berpengalaman dalam operasi kemanusiaan, mulai operasi SAR AirAsia QZ 8501, KRI Banda Aceh menjadi pusat komando untuk operasi pencarian Air Asia QZ8501 jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Desember 2014 dan diandalkan kembali untuk proses evakuasi badan pesawat Lion Air JT 610 Jakarta – Bangka Belitung yang jatuh di perairan Tanjung Karawang .
KRI Banda Aceh 593 saat ini dikomandani Letkol Laut (P) Ali Setiandy, M.Tr. (Hanla), M.Tr (Han) ini merupakan kapal perang yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta dalam pengoperasiannya.
Penentuan penilaian terpilihnya kapal perang terbaik meliputi 3 (tiga) aspek yang menjadi fokus penilaian, yaitu aspek Operasi, aspek Material, dan aspek Personel. Aspek Operasi meliputi bagaimana proses Penghentian, pemeriksaan dan penahanan (Henrikhan), efisiensi operasi (Eops), serta jam layar.
Aspek material menyangkut kesiapan teknis KRI dalam menjalankan operasi, sedangkan Aspek Personel berkaitan dengan kesiapan, keterampilan serta profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugas kedinasan dalam pengawakan KRI. Juga tidak lupa adanya penilaian atas masalah kebersihan maupun kerapian KRI dan pemeliharaan serta perawatan KRI juga menjadi bagian dari penilaian.
KRI Banda Aceh 593 dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Dengan beratnya mencapai 7.286 ton, KRI Banda Aceh bisa menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank. KRI Banda Aceh memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm.
KRI Banda Aceh juga terdapat ruang untuk rumah sakit darurat, yang mampu memberikan pertolongan pertama serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.
Wartawan : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar