Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Perusahaan Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mencatat total penyaluran pinjaman hingga pertengahan Desember 2018 sebesar Rp202 miliar, atau telah terealisasi 101% dari target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini sebesar Rp200 miliar. Adapun total pinjaman sebesar Rp202 miliar tersebut disalurkan ke lebih dari 400 pinjaman dengan jumlah pemberi pinjaman hampir mencapai 100 ribu.
Ivan Nikolas Tambunan selaku CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa kinerja menggembirakan ini sebagai wujud nyata dari tingkat pemahaman masyarakat maupun para pelaku usaha di Indonesia terhadap Akseleran semakin baik sehingga mendorong pertumbuhan yang signifikan setiap bulannya. Adapun rata-rata pertumbuhan setiap bulannya, kata Ivan, mampu mencapai sekitar 20%-30% seiring dengan jumlah pengguna Akseleran yang terus meningkat melalui aplikasi mobile di Play Store atau di App Store.
“Kami secara konsisten terus memberikan edukasi kepada masyarakat luas dimana Akseleran merupakan P2P Lending yang selalu mensupport pertumbuhan UKM untuk naik kelas karena pinjaman yang kami salurkan untuk usaha-usaha yang produktif dengan proses peminjaman yang tidak ribet. Selain itu, kami juga memberikan kemudahan kepada para lender untuk bisa mendanai UKM yang butuh permodalan, yakni mulai dari Rp100 ribu dengan rata-rata imbal hasil yang didapatkan sebesar 18%-21% per tahun,” ujar Ivan di Jakarta, hari Selasa (18/12).
Saat ini, jelasnya, para pelaku usaha yang menjadi peminjam (borrower) di Akseleran tidak lagi berpusat dari Jabodetabek atau Pulau Jawa saja, melainkan sudah merambah ke luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sumatra dan Maluku. Sedangkan untuk lender, Ivan menyatakan, sudah mencakup dari seluruh wilayah di Indonesia, dari Aceh sampai Papua.
“Penetrasi perluasan wilayah yang kami lakukan dan juga didukung oleh inovasi teknologi yang berkelanjutan demi meningkatkan UI/UX tampak berhasil mendongkrak jumlah pengguna Akseleran. Buktinya, sejak kami meluncurkan aplikasi mobile sekitar tiga bulan yang lalu maka hingga pertengahan bulan ini jumlah yang menginstal baik dari Play Store maupun App Store sudah menembus sekitar 100 ribu,” jelas Ivan.
Di samping itu, dia mengungkapkan, melihat tren positif Akseleran pada tahun ini maka pihaknya pun menargetkan realisasi total penyaluran pinjaman pada akhir tahun 2019 naik enam kali lipat dari tahun ini atau mencapai sebesar Rp1,2 triliun. Menurut Ivan, meski tahun depan merupakan tahun pemilu tetapi tidak akan terlalu berpengaruh kepada Akseleran.
“Biasanya, di tahun pemilu 2019 banyak pelaku usaha yang wait and see sebelum melakukan aktivitas penting usahanya, termasuk ekspansi dan mengambil pinjaman. Namun demikian kami optimistis tetap bisa mencapai target karena funding gap UKM di Indonesia masih sangat besar, sekitar Rp1.000 triliun per tahun. Yang penting kami tetap bisa menjaga kualitas pinjaman yang akan disalurkan agar jangan sampai tingkat NPL melebihi dari 1% dimana sampai saat ini terus stabil di angka yang rendah 0,5%,” katanya.
Ivan menambahkan, untuk tahun depan, Akseleran akan menggenjot marketing campaign yang bertujuan menjaring lebih banyak lagi pelaku usaha dan pemberi pinjaman. Tidak kalah penting, tegasnya, pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui skema referal, khususnya dengan platform e-commerce, payment gateway, dan penyedia system point of sales (POS) karena mereka dapat memberikan data rekam jejak online dari pelaku usaha terkait, serta dengan berbagai perusahaan pembiayaan konvensional.
“Namun, kami juga akan berusaha keras mempertahankan kualitas pinjaman yang ada, termasuk dengan seleksi kredit yang baik, dan mitigasi risiko melalui pembebanan agunan berbentuk tagihan, penggunaan asuransi kredit, dan upaya collection yang efektif. Yang pasti, kami sangat mengedepankan aspek perlindungan terhadap konsumen dan selama ini terbukti dengan semakin meningkatnya animo masyarakat dan pelaku usaha yang menggunakan Akseleran,” tutup Ivan.
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar