Oleh :
Dede Farhan Aulawi
(Pembina Perpadi Jawa Barat)
Duta Nusantara Merdeka |
Di tengah gegap gempita pembicaraan tentang Teknologi Digital, Revolusi Industri 4.0 – 7.0, Teknologi Penjelajahan Angkasa Luar, dan lain – lain, sesungguhnya ada hal – hal mendasar namun sangat strategis untuk dibahas yaitu Ketahanan pangan terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Bukan sekedar terpenuhinya kebutuhan hari ini atau esok saja, melainkan hari – hari kemudian di masa yang akan datang. Keberlangsungan kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, cucu, dan buyut kita kelak.
Apa yang akan terjadi nanti saat planet bumi mengalami booming puncak jumlah populasi, sementara lahan pertanian sudah tidak ada atau minimal sangat sempit.
Apakah anak cucu kita masih bisa menikmati makanan, sayuran dan buah – buahan segar seperti apa yang bisa kita nikmati saat ini ?
Memang saat itu kita sendiri mungkin sudah tidak ada, tetapi bukan berarti kita tidak harus memikirkan masa depan anak cucu kita. Jangan sampai kita meninggalkan bag legacy berupa bumi yang tidak lagi bersahabat dan ramah dengan umat manusia.
Saat ini kita masih memiliki banyak pilihan pangan, seperti 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayur-sayuran, 110 jenis rempah-rempahan dan bumbu-bumbuan, 40 jenis bahan minuman serta 1.260 jenis tanaman obat. Coba fikirkan apakah anak cucu kita kelak masih bisa menikmati semua ini ???
Saat ini negara kita masih kaya dengan keanekaragaman hayati (biodiversitas), seperti gen, spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme serta ekosistem dengan ekologisnya.
Tanya apakah anak cucu kita kelak masih memiliki hal yang sama ? jika tidak kita fikirkan dan upayakan kelestariannya mulai saat ini juga, jangan pernah bermimpi anak cucu kita akan merasakan hal yang sama.
Jika benar–benar mencintai dan menyayangi mereka, berusahalah untuk mewariskan kelestarian alam. Jika tidak bisa memberikan sesuatu yang terbaik, minimal jangan pernah wariskan berbagai masalah alam pada anak cucu kita.
Coba lihat Indeks Ketahanan Pangan (IKP) global Indonesia pada tahun 2014 yang menempati posisi pada urutan 64, jauh jauh di bawah Malaysia (33), China (38), Thailand (45), Vietnam (55) dan Philipina (63).
Coba lihat juga jumlah komiditi impor komoditas bahan pangan yang masuk ke Indonesia yang cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukan gambaran bahwa Indonesia sebenarnya masih memiliki permasalahan di bidang ketahanan pangan.
Melihat fakta ini sebenarnya Pemerintah juga tidak tinggal diam, tetapi terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan bangsa dan negara, misalnya menemukan dan melepas berbagai jenis benih tanaman pangan untuk dapat dibudidayakan oleh masyarakat petani dengan jumlah varietas baru sebesar 844 Jenis.
Di samping itu ada juga program penyediaan benih bersubsidi, peningkatan jumlah produksi benih unggul yang bersertifikasi serta melakukan kegiatan sosialisasi perbenihan pertanian di pedesaan.
Oleh karena itu, berbagai upaya yang berkaitan pada ikhtiar untuk melakukan peningkatan ketahanan pangan harus menjadi prioritas, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan juga masyarakat.
Tak terkecuali kalangan akademisi dimana memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga kelangsungan pangan nasional ataupun pangan internasional sesuai dengan bidang ilmunya. Masalah pangan bukanlah tanggungjawab kementerian Pertanian saja, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat.
Para Pengusaha jangan hanya sekedar mengeksploitasi sumber daya alam saja, tetapi juga kewajiban menjaga lingkungan harus inline dalam konsep bisnisnya.
Semoga hal ini bisa menjadi renungan buat kita semua untuk sama – sama berkontribusi menjaga Ketahanan pangan. Optimalkan setiap lahan non produktif menjadi lahan produktif untuk meningkatkan keaneragaman sumber pangan lokal ataupun nasional.
Semoga seluruh masyarakat akan peduli untuk menjaga negeri ini agar tetap subur dan makmur serta alamnya tetap lestari dan pangannya selalu melimpah. Aamiin YRA **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar