Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dunia perfilman lndonesia akan diwarnai dengan genre drama fantasi yang diproduksi oleh Kaninga Pictures (Indonesia), Nikkatsu (Jepang), dan Comme Des Cinemas (Prancis) bejudul The Man from The Sea (Laut) karya sutradara Koji Fukada.
Press screening film The Man from The Sea yang diproduksi oleh Kaninga Pictures (Indonesia), Nikkatsu (Jepang), dan Comme Des Cinemas (Prancis) digelar hari senin, 17 Desember 2018 pukul 17:00 - 17.30 wib bertempat di XXI Plaza Indonesia Jakarta. dihadiri sutradara Koji Fukada, para pemain, Dean Fujioka, Taiga serta Sekar Sari dan produser Willawati.
"Awal saya baca skripnya, saya tidak tahu Laut ini sosok seperti apa. Jadi saya sering berbincang dengan Koji Fukada untuk mendalami peran ini," ungkap Dean Fujioka.
Adipati dan Sekar Sari terpilih untuk terlibat dalam film ini setelah melalui proses audisi. Menurut mereka, Koji mempunyai metode pengarahan yang menarik dan baru. "Ini salah satu syuting terbaik yang pernah saya alami," ungkap Adipati. "Ini kali pertama saya diarahkan oleh sutradara Jepang untuk sebuah film panjang. Awalnya deg degan karena kendala bahasa yang bisa menghambat komunikasi dalam kerja bareng ini, tapi ternyata ketakutan saya itu tak terbukti," ujar Adipati Dolken.
Sang sutradara Koji Fukada merasa ada kekuatan yang menarik dia untuk sampai melakukan kolaborasi ini dan memilih Banda Aceh untuk menjadi tempat syuting The Man from The Sea (Laut). Rumah produksi Nikkatsu sebelumnya sudah pernah bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk membuat suatu film. Lalu, Koji sendiri sudah mengenal Meiske Taurisia (Produser).
"Saya sama sekali tidak merasakan kesulitan yang berarti saat syuting film ini bersama kru dari Indonesia. Suasana syuting sangat hangat membuat saya sangat menikmati syuting di Banda Aceh," ujar Koji Fukada.
"Kebanyakan film-film saya bercerita tentang kondisi sosial yang ada. Waktu awal bekerja untuk karya ini, saya masih ingat bahwa ada cerita laki-laki yang kehilangan ingatan datang dari laut. Ide itu lalu dikembangkan dengan inspirasi dari novel Mark Twain tentang anak lelaki yang ajaib. Lalu ide-ide itu saya coba gabungkan," ungkap Koji Fukada.
The Man from The Sea (Laut) juga menjadi penanda yang pas untuk hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang yang tahun 2018 ini merayakan peringatannya yang ke-60 tahun. "Ada dua hal yang membuat kami tertarik untuk menjadi co-production partner film ini, tentunya selain perayaan persahabatan Indonesia-Jepang. Yang pertama adalah adanya kesamaan bencana alam yang pernah melanda Jepang dan Indonesia, yaitu tsunami. Dan yang kedua, tentang konsep kehidupan dan kematian yang coba diangkat melalui film ini,' ujar Willawati selaku CEO Kaninga Picture dan juga Executive Producer The Man From The Sea (Laut).
"Buat kami ini pengalaman yang luar biasa, semoga kedepannya kolaborasi film bersama Nikkatsu bisa kembali diteruskan, " lanjutnya.
Film ini akan rilis di Indonesia pada 2019 mendatang. Setelah dirilis di Jepang pada bulan Mei 2018 yang lalu dan mendapat tanggapan yang baik, film ini kembali ditayangkan di beberapa festival film seperti di Busan International Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Kaohsiung Film Festival, Jogja-Netpac Asian Film Festival, dan terakhir menjadi film penutup dalam rangkaian Pekan Sinema Jepang (Desember 2018).
"Saya berasal dari Fukushima yang juga merupakan daerah pantai dan pernah terkena tsunami. Maka dari itu saya merasakan koneksi yang unik dengan film ini. Semoga film ini bisa dinikmati oleh banyak orang Indonesia-Jepang dan di seluruh dunia ini," tutup Dean Fujioka.
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar