Duta Nusantara Merdeka | Medan
Melihat problematika yang kini sedang terjadi di Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi perhatian dalam organisasi tersebut, karena sudah sampai ketingkat daerah dan cabang.
Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Rahmad Syaril mengatakan bahwa dalam dinamika ini kamu memandang bahwa saat ini PW IPM Sumut dipenuhi oleh rekayasa dan sandiwara yang bertujuan untuk memisahkan, bukan malah mempersatukan, ujar Rahmad
Rahmad Syahril menambahkan Apa yang dilakukan oleh PW IPM Sumut ini telah terbukti dengan "mengobok-obok" dan mengikutsertakan beberapa Pimpinan Daerah bahkan Pimpinan Cabang yang serta merta menambah suasana konflik di tubuh IPM Sumatera Utara. Tambahnya.
"Saya Berharap seharusnya IPM disibukkan oleh karya dan kreatifitas, tapi dengan kondisi seperti saat ini justru malah dipecah belah, dizholimi oleh oknum-oknum yang seperti gila Akan Kekuasaan" ungkap Ketum PD IPM Tapsel tersebut.
IPM ini Organisasi yang cujup besar, jadi jangan dicederai atau dicurangi demi kepentingan segelintir kelompok, semiga ipm ini dapat kita rawat bersama ubtuk menjalin ukuwah dan kreatifitas, agar tercapai tujuan IPM yang sebenarnya.
"Saya merasa Pimpinan IPM Sumut saat ini tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin"
Orang yang Memecah belah persatuan, Orang yang Memancing Konflik, Orang Yang Rakus Akan Kekuasaan, Orang Yang Memikiki Jiwa Profokator, Orang Yang Diduga mencari Kekayaan Pribadinya, Namanya Orang yang Arogan dan itu yang saya Lihat dari Pimpunan Baru ini, Tegas Rahmad kepada Kru dutanusantaramerdeka.com
Namun kenapa Struktur pimpinan di atasnya terlalu bijak memutuskan dengan sebelah pihak, Sementara Sekretaris umum Pimpinan Wilayah IPM Sumatera Utara telah Membuat surat keberatan kepada PP IPM akan keputusan Hanifah selaku Ketua Umum PW IPM Sumatera Utara yang telah meresufle Saudara Irham Bunayyah dan Anshor Maulana Lbs. Tandas Rahmad Syahril. **(Red-62)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar