Duta Nusantara Merdeka | Serang - Banten
Setelah menjadi narasumber “Dialog Kebangsaan” oleh BEM/DEMA PTAI Se-Indonesia. Dengan mengangkat soal isu kekinian, terutama mengenai politisisasi agama, massifnya kampanye ujaran kebencia, penyebaran hoaxs serta menggunakan politik identitas menjadi alat oleh oknum - oknum politisi yang hanya ingin mendapatkan kekuasaan.
Persoalan ideologi negara ini sudah selesai oleh para pendiri republik ini. Orang yang tidak senang dengan itu, kemudian mencari-cari dan memaksakan format yang berbeda. Ini kan yang bermasalah. Jika agama terus dijadikan komoditas politik untuk menggalang dukungan maka akan berbahaya untuk persatuan umat yang sudah terjalin. Itulah yang dilakukan oleh HTI. Maka sbg Ketua MPS (Majlis Pondok salafi) Banten kami mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam pembubaran HTI.
MPS akan tetap mendukung kebijakan - kebijakan Presiden jokowi. pembangunan infrastruktur yang sebelum-sebelumnya mangkrak dan pemerataan harga BBM disemua daerah. Serta perhatiannya dalam menunjang peningkatan perekonomian rakyat.
“Jalan ini kan dibangun untuk rakyat kecil, dengan jalan dibuka hasil pertanian bisa didistribusikan dengan cepat. Kemudian juga untuk para petani Jokowi membangun bendungan – bendungan sawah. Kalau tidak ada air bagaimana petani bisa nyawah. Jokowi dan ulama memilik satu pemahaman yang sama yaitu meyakini bahwa ulama dan santri lah yang memperjuangkan Republik Infonesia ini.
“Maka diberikan lah kesempatan santri ini harus maju. Saya pikir ini harus disyukuri,” tuturnya.
“Saya menghimbau seluruh pesantren salafi bersatu agar bisa berkesinambungan mengangkat harkat dan martabat pendidikan pesantren. Di Banten pak Jokowi Harus menang. Kita target raih 80 persen suara,” tutup Drs. K.H Matin Syarkowi, Ketua Majelis Pondok Salafi Banten **(Red-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar